default.agungkdev.com

BSSN Gelar Workshop Identifikasi IIV dan Penyelenggara IIV Sektor Keuangan

Jakarta, BSSN.go.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melalui Direktorat Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan dan Pariwisata menggelar Workshop Identifikasi Infrastruktur Informasi Vital (IIV) dan Penyelenggara IIV di Jakarta selama dua hari pada tanggal 17-18 Juli 2025.

Kegiatan yang diikuti oleh 79 peserta dari sektor keuangan ini merupakan langkah strategis BSSN dalam memperkuat ketahanan siber nasional. Selain itu, juga menjadi tindak lanjut dari amanat Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2022 tentang Pelindungan Infrastruktur Informasi Vital, serta memperkuat pelaksanaan tugas BSSN sesuai Perpres Nomor 28 Tahun 2021.

Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN Drs. Slamet Aji Pamungkas, M.Eng. menyampaikan bahwa identifikasi menjadi dasar untuk menilai potensi dampak bila terjadi gangguan atau kehancuran sistem, serta memperkirakan pola ancaman yang mungkin terjadi di masa depan. Sehingga, regulator dan asosiasi di sektor keuangan diharapkan memiliki kapasitas yang lebih baik dalam mengidentifikasi dan melindungi IIV yang mereka kelola.

“Langkah ini menjadi fondasi penting dalam menciptakan ruang digital Indonesia yang aman, andal, dan berdaulat di tengah dinamika ancaman global. Juga, menjadi momentum penting dalam upaya kita memperkuat ketahanan dan keamanan siber nasional, khususnya melalui identifikasi IIV serta pengukuran tingkat kematangan keamanan siber pada sektor keuangan,” kata Deputi Pamungkas saat membuka workshop di The Grove, Jakarta pada Kamis (17/7/2025).

Melalui kegiatan ini, lanjutnya, BSSN mendorong sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat dalam menciptakan ekosistem keamanan siber yang tangguh dan bertanggung jawab.

“Karena pengelolaan IIV memerlukan sinergi antar pemangku kepentingan serta pemahaman yang utuh terhadap risiko-risiko siber yang dihadapi,” ujarnya.

Deputi Pamungkas juga menjelaskan bahwa penilaian kematangan keamanan siber bukan sekadar formalitas, namun merupakan langkah strategis untuk menilai kesiapan dan memperkuat pertahanan organisasi terhadap ancaman yang semakin kompleks dan dinamis.

“Untuk itu, kegiatan ini ditujukan untuk memberikan asistensi kepada peserta dalam mengenali dan memetakan atau mengidentifikasi sistem elektronik yang bersifat vital serta memberikan pemahaman tentang awareness terkait insiden siber,” jelasnya

Dengan semakin masifnya digitalisasi di berbagai sektor, khususnya sektor keuangan, ancaman siber kian kompleks dan berpotensi menimbulkan kerugian besar. Sistem elektronik seperti e-banking, e-commerce, dan layanan keuangan digital lainnya menjadi sasaran utama serangan siber.

“Jadi, pengamanan terhadap Infrastruktur Informasi Vital menjadi keharusan, guna menjamin keberlangsungan layanan publik, perekonomian nasional, hingga pertahanan dan keamanan negara,” jelas Pamungkas.

Menurutnya, dengan penyelenggaraan workshop ini diharapkan mampu membangun kesadaran situasional keamanan siber nasional. Yaitu, pemahaman menyeluruh tentang kondisi, potensi ancaman, serta dampak terhadap sistem IIV. Dengan demikian, setiap pihak dapat merespons insiden secara cepat, tepat, dan terkoordinasi.

Biro Hukum dan Komunikasi Publik BSSN

BERITA BSSN TERBARU