Jakarta, BSSN.go.id – BSSN bekerja sama dengan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) menggelar kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap ancaman siber melalui literasi keamanan siber yang di laksanakan di Novotel Cikini, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
Kegiatan itu diikuti oleh 50 orang mahasiswa/taruna universitas dan perguruan tinggi kedinasan dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan kehati-hatian dalam menggunakan teknologi di era serba digital.
Sebagai informasi bahwa Indonesia merupakan negara yang masuk dalam 5 negara tujuan serangan siber. Selama kurun waktu setahun anomali trafik mencapai 32.756.145 dari bulan Januari sampai dengan Oktober 2023. Dimana klasifikasi serangan didominasi melalui malware yang mencapai 13.968.868.
Maka dari itu perlu untuk mendorong inovasi dan investasi dalam teknologi keamanan siber yang lebih canggih untuk melindungi infrastruktur kritis dan menjaga integritas sistem informasi nasional. Salah satunya dengan meningkatkan kesadaran, kemampuan adaptasi masyarakat sebagai pengguna teknologi, serta menuntut adopsi teknologi tersebut.
Ketua ID-SIRTII/CC Taufik Arianto saat menjadi keynote speaker sekaligus membuka kegiatan itu mengatakan literasi keamanan siber untuk mahasiswa, taruna baik di universitas maupun perguruan tinggi kedinasan merupakan langkah yang sangat penting dalam mengedukasi mahasiswa tentang keamanan siber.
“Dengan memperkenalkan literasi keamanan siber ini, kita dapat memberikan gambaran pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk menggunakan teknologi secara benar dan bertanggung jawab,” ujar Taufik.
Dalam kesempatan itu pula disampaikan bahwa program literasi keamanan siber ini, dapat memberikan contoh situasi nyata dan skenario yang relevan bagi peserta, serta mendorong diskusi terbuka tentang pengalaman mereka sendiri atas kejahatan siber.
Bertindak sebagai narasumber dalam acara itu yaitu Hardya Pranadipa dari UNODC yang menyampaikan materi tentang Cyber Crime Awareness for Dummies, Eri Suprayitno dari BSSN menyampaikan materi Applying Digital Ethic as a Digital Citizen, Dendi Zuckergates dari Orang Siber Indonesia menyampaikan materi Empowering Safe Online Practices to Build a Safer Online Community, serta Abdurrahman Hamas Nahdly dari Siberkreasi yang menyampaikan tentang What Can Society Do To Prevent Cybercrimes yang di pandu oleh Sandiman Muda BSSN Mardianan Israkiyah Hutagalung.
Biro Hukum dan Komunikasi Publik BSSN
