Pekanbaru, BSSN.go.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia kembali mengadakan CNI Collaboration in Crisis Handling Workshop untuk kedua kalinya. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan yang terlaksana atas kerja sama dengan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, melalui Indo-Pacific Cyber Programme. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Pangeran, Pekanbaru, Riau pada Selasa-Rabu (28-29/11/2023).
Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Strategi Keamanan Siber dan Sandi, Sigit Kurniawan. Dalam sambutannya Sigit menyampaikan bahwa Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2023 tentang Strategi Keamanan Siber Nasional dan Manajemen Krisis Siber (SKSN dan MKS) saat ini telah ditetapkan. Oleh karena itu, saat ini sedang disusun aturan turunannya berupa peraturan BSSN, salah satunya adalah rancangan Peraturan BSSN tentang Manajemen Krisis Siber. Terkait dengan itu, perlu adanya simulasi atau implementasi dari pengaturan penanganan insiden yang mengeskalasi menjadi krisis siber tersebut.
“Workshop ini memberikan pengalaman praktis dan keterampilan dalam mengelola insiden yang mengeskalasi menjadi krisis siber,” kata Sigit.
Kegiatan dilanjutkan dengan paparan oleh Ketua Tim Penyusunan Peraturan Turunan Manajemen Krisis Siber BSSN Tomy Prihananto, yang menyampaikan tentang pokok pengaturan dari Perpres SKSN dan MKS. Selanjutnya hari pertama ditutup dengan materi yang disampaikan oleh pihak Inggris. Sedangkan pada hari kedua dilaksanakan simulasi pemeranan dalam bentuk tabletop exercise untuk simulasi penanganan insiden yang mengeskalasi menjadi krisis siber, mengacu pada Perpres SKSN dan MKS tersebut.
Worskshop kali ini menampilkan 5 (lima) narasumber yang kompeten dari BSSN maupun pihak Inggris (BAE System, TAG International, dan IFF) serta diikuti oleh lebih dari 30 (tiga puluh) peserta yang terdiri dari perwakilan sektor pemerintahan, transportasi, keuangan, teknologi informasi komunikasi, kesehatan, dan industri yang ada di Riau dan sekitarnya.
Biro Hukum dan Komunikasi Publik BSSN