Depok, BSSN.go.id – Dosen Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN) Badan Siber dan Sandi negara (BSSN) Susila Windarta mempertahankan disertasinya pada Sidang Terbuka Promosi Doktor Teknik Elektro yang diselenggarakan di Ruang Smart Meeting Room Makara 04 Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), Depok, Jawa Barat, Senin (10/7/2023).
Susila mempertahankan disertasinya di hadapan Ketua Sidang Prof. Dr. Heri Hermansyah S.T., M.Eng. IPU., dengan promotor Prof. Dr-Ing. Ir. Kalamullah Ramli, M.Eng., dan Co Promotor Dr. Drs. Suryadi, M.T.
Sementara tim penguji terdiri dari Ketua Pemguji Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari, M.M., M.Sc., dengan anggota Prof. Dr. Ir. Anak Agung Putri Ratna, M.Eng., Dr. Ir. Dodi Sudiana, M.Eng., Dr. Muhammad Salman, S.T., M.I.T., Dr. Ruki Harwahyu, S.T., M.T., M.Sc., Dr. Bernardi Pranggono, B.Eng., M.DigComms. Pada sidang tersebut, Susila berhasil meraih predikat Cum Laude.
Dalam sidang itu, Susila menegaskan Internet of Things (IoT) merupakan salah satu fase terpenting dalam penelitian ilmu komputer dan teknologi informasi. Konektivitas antar perangkat itu diprediksi akan mencapai angka 30,90 milyar pada tahun 2025.
“Meskipun memiliki sumber daya seperti komputer standar, perangkat IoT memiliki cukup banyak keterbatasan seperti memori, kecepatan, dan ukuran area perangkat,” katanya.
Biasanya, sambung Susila, perangkat IoT ini akan menggunakan kriptografi primitif standar. Salah satunya adalah hash kriptografis yang berperan penting pada banyak aplikasi keamanan informasi dan siber.
“Karena itu, untuk menghasilkan fungsi hash yang lebih baik dan cocok diterapkan dalam lingkungan IoT dengan sumber daya terbatas, diperlukan suatu usulan baru yang sesuai dengan komdisi IoT,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, ia mengungkapkan tujuan dari penelitian ini sebenarnya untuk mendesain algoritma permutasi baru yang mempunyai sifat difusi yang baik, dan tahan terhadap kriptanalisis diferensial dan linear.
“Permutasi menjadi komponen utama fungsi hash baru, mendesain fungsi hash baru yang memenuhi kriteria fungsi hash yang baik meliputi ketahanan terhadap serangan preimage, second preimage, dan collision, lalu melakukan uji ketahanan fungsi hash menggunakan kriptanalisis diferensial dan linear,” ungkap Susila.
Ia pun menyebutkan, dari penelitiannya itu telah dikembangkan fungsi hash kriptografis baru berbasis konstruksi spons, yaitu dihasilkannya dua permutasi baru dengan tingkat keamanan yang baik dalam aspek kriptanalisis diferensial dan linear yaitu permutasi Modified-SATURNIN dan permutasi WSR, serta dihasilkan tiga algoritma fungsi hash ringan baru yakni ALIT-Hash, TJUILIK-Hash, dan WSR-Hash.
“ALIT-Hash berbasis algoritma block cipher SATURNIN dengan mode operasi Beetle, lalu TJUILIK-Hash merupakan fungsi hash berbasis Modified-SATURNIN dengan mode operasi Beetle, kemudian WSR-Hash menggunakan permutasi WSR dengan mode spons,” imbuhnya.
Turut hadir langsung menyaksikan sidang terbuka tersebut, diantaranya Kepala BSSN Hinsa Siburian, Sekretaris Utama BSSN Y.B. Susilo Wibowo, Kepala Biro OSDM BSSN Anton Martin, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia BSSN Rory Ojak Halomoan Sitorus, Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Keamanan Siber dan Sandi BSSN Eko Ariefianto, Direktur Poltek SSN BSSN R. Tjahyo Khurniawan, dan Kepala Sekretariat Kantor Staf Presiden Yan Adikusuma.
Biro Hukum dan Komunikasi Publik BSSN ©2023RM/YH