Jakarta, BSSN.go.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) resmi membentuk Computer Security Incident Response Team (CSIRT) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) untuk mengamankan salah satu CSIRT sektor administrasi pemerintahan. Peresmian tim tanggap insiden siber yang diberi nama KEMENPPPA-CSIRT itu dilakukan oleh Wakil Kepala BSSN Luki Hermawan dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati di Jakarta, Jumat (14/4/2023).
Dalam kesempatan launching dengan registrasi nomor 142/CSIRT.01.01/BSSN/02/2023 tersebut Luki mengatakan bahwa ada tiga hal yang menjadi fokus untuk mendorong transformasi digital dalam mempercepat pemulihan global.
“Amanat Presidien Republik Indonesia dalam pidato pembukaan KTT G20 sesi III pada tanggal 16 November 2022 bahwa ada tiga hal yang menjadi fokus untuk mendorong transformasi digital untuk mempercepat pemulihan global, yang pertama adalah kesetaraan akses digital, yang kedua literasi digital dan yang ketiga adalah lingkungan digital yang aman,” kata Luki.
Luki juga mengatakan bahwa BSSN telah memprediksi ancaman pada tahun 2023, maka untuk menghadapi tren tersebut Tim CSIRT harus selalu tanggap terhadap ancaman siber sebagai bentuk kesiapsiagaan dan penguatan keamanan siber dalam pengelolaan sistem elektronik.
“Prediksi ancaman yang akan sering terjadi atau menjadi tren di tahun 2023 yaitu data breach (kebocoran data), ransomware (malware yang meminta tebusan), serangan distributed denial of service (DDOS/melumpuhkan sistem), phishing (pengelabuhan), serangan advances persistent threat, dan social engineering (rekayasa global),” jelas Luki.
Wakil Kepala BSSN juga berharap KEMENPPPA-CSIRT dapat menjadi embrio positif yang patut kita jaga sebagai bentuk upaya meningkatkan keamanan siber nasional.
“Saya berharap kegiatan launching KEMENPPPA-CSIRT ini dapat menjadi embrio positif yang patut kita jaga sebagai bentuk upaya meningkatkan keamanan siber nasional, terutama pada sektor pemerintahan dalam melakukan pengelolaan dan penanganan insiden siber,” imbuh Luki.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengapresiasi atas terbentuknya KEMENPPPA-CSIRT, sehingga dapat memperkuat keamanan sistem dan infrastruktur teknologi informasi di lingkungan Kemen PPPA.
“Kami sangat berterima kasih atas terbentuknya tim KEMENPPPA-CSIRT dan berharap tim KEMENPPPA-CSIRT dapat bekerja secara maksimal dalam pencegahan kejahatan di dunia siber khususnya pada kalangan perempuan dan juga anak-anak seperti yang disampaikan pak Luki, mengingat begitu banyak kejahatan di zaman yang serba canggih saat ini,” ujar Menteri PPPA itu.
Hadir dalam peluncuran tersebut antara lain Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah dan Pembangunan Manusia BSSN Sulistiyo, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Daerah BSSN Hasto Prastowo, Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pribudiarta Nur Sitepu, serta pejabat BSSN dan Kemenpppa lainnya.
Biro Hukum dan Komunikasi Publik BSSN ©2023 MW/YH