Bangka Belitung, BSSN.go.id – Direktorat Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan, dan Pariwisata (Direktorat KSS KPP) Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bangka Belitung menyelenggarakan kegiatan Literasi Keamanan Informasi pada 28 – 29 September 2022 di Hotel Soll Marina, Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (28/10/2022).
Membuka kegiatan yang diikuti oleh 70 pelaku usaha binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bangka Belitung tersebut Koordinator Kelompok Tata Kelola dan Pengembangan Ekosistem Keamanan Siber dan Sandi Sektor Keuangan, Perdagangan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif BSSN Nayuki menyampaikan tentang berbagai tantangan yang dihadapi oleh pelaku usaha di era digital.
Direktur KSS KPP BSSN Edit Prima menyampaikan kegiatan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan pemahaman kesadaran akan keamanan informasi bagi para pelaku usaha dan dapat menginisiasi budaya keamanan informasi yang positif serta mengajak pelaku usaha semakin bijak dalam memanfaatkan saluran digital untuk mendukung proses bisnis.
“Tantangan yang dihadapi oleh pelaku usaha di era digital ini tidak hanya terkait dengan isu pemasaran, namun juga menyentuh isu ancaman serangan kejahatan siber hingga isu kebocoran data. Pelaku usaha memerlukan pemahaman mengenai arti penting keamanan siber,” ungkap Nayuki.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bangka Belitung Tarmin menyatakan pelaku usaha di era digital harus bisa menyikapi berbagai risiko ancaman keamanan siber yang ada seperti phishing, social engineering, hingga pencurian data pribadi.
“Untuk menimalisasi risiko ancaman siber, pelaku usaha – utamanya yang sudah menggunakan aplikasi teknologi informasi dan/atau media digital dalam menjalankan bisnisnya – memerlukan pembekalan untuk meningkatkan kesadaran keamanan informasi,” ungkap Tarmin.
Kepala Bidang Perencanaan dan Pembangunan Industri Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Subekti Saputra menyampaikan materi “Digitalisasi pada Sektor perindustrian dan Perdagangan dari Provinsi Bangka Belitung.”
“Transformasi digital membuat pelaku usaha mengubah pola pengelolaan bisnis dari praktik konvensional ke modern untuk memudahkan berbagai urusan dan layanan pengguna. Peningkatan keamanan informasi menjadi hal utama demi keberlangsungan bisnis para pelaku usaha,” ucap Subekti Saputra.
Narasumber dari asosiasi Babelcreathorium Arrayyan menyampaikan materi “Pentingnya Keamanan Digital untuk Pelaku Usaha Sektor Industri dan Perdagangan”. Arrayan Firdaus menyebut serangan siber berpotensi mengancam reputasi bisnis dan bisa mengakibatkan gulung tika sehingga diperlukan pengelolaan 3 komponen aspek keamanan siber yaitu cloud security, network security, dan application security.
Muda BSSN Mohamad Endhy Aziz dan Agus Indramawan menyampaikan “Tips dan Trik Penerapan Layanan Digital yang Aman di Lingkungan Perindustrian dan Perdagangan” yang mengulas pengelolaan keamanan berbagai platform dalam menjalankan bisnis termasuk dalam menjaga data pribadi konsumen.
“Cyber hygiene diantaranya menggunakan antivirus yang terus dimutakhirkan secara berkala, menggunakan password yang kuat, hingga penerapan multi factor authentication merupakan sesuatu yang seharusnya dilakukan oleh semua orang dan menjadi menjadi budaya di era transformasi digital ini,” ungkap Mohamad Endhy Aziz.
Mohamad Endhy Aziz menyebut keamanan siber merupakan tanggung jawab semua pihak baik pemerintah, ekosistem ekonomi digital, asosiasi, komunitas, pelaku usaha hingga masyarakat.
Biro Hukum dan Komunikasi Publik – BSSN