Jakarta, BSSN.go.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pembinaan Kapasitas Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Tahun 2022 membahas kebijakan teknis bidang teknologi informasi keamanan siber bersama segenap perwakilan pemangku kepentingan keamanan siber Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi di Jakarta, Selasa (15/3/2022).
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2022/03/WhatsApp-Image-2022-03-18-at-13.36.39.jpeg” title_text=”WhatsApp Image 2022-03-18 at 13.36.39″ _builder_version=”4.14.7″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{}”][/et_pb_image]Rakor dibuka oleh Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN Markos. Dalam kesempatan tersebut Markos menyatakan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 pasal 9 ayat 1 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, di Indonesia sektor TIK termasuk dalam kategori sektor strategis. Terkait dengan hal tersebut Markos menyatakan perlindungan dan pengelolaan keamanan siber sektor TIK merupakan hal yang wajib dan mutlak dilakukan.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2022/03/WhatsApp-Image-2022-03-18-at-13.36.40.jpeg” title_text=”WhatsApp Image 2022-03-18 at 13.36.40″ _builder_version=”4.14.7″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{}”][/et_pb_image]“Penanganan ancaman serangan siber yang terus berkembang memerlukan kolaborasi semua pemangku kepentingan keamanan siber yaitu BSSN, instansi pengatur dan pengawas sektor, penyelenggara sistem elektronik, komunitas dan masyarakat. Seluruh pemangku kepentingan keamanan siber tersebut harus bersinergi dan berkolaborasi dalam mewujudkan keamanan dan ketahanan siber Indonesia,” ujar Markos.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2022/03/WhatsApp-Image-2022-03-18-at-13.36.42-1.jpeg” title_text=”WhatsApp Image 2022-03-18 at 13.36.42 (1)” _builder_version=”4.14.7″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{}”][/et_pb_image]Markos menyebut gangguan serangan siber terhadap sektor TIK dapat menganggu layanan di sektor kritis lain yang dapat berimbas pada keamanan dan keselamatan negara.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2022/03/WhatsApp-Image-2022-03-18-at-13.36.41.jpeg” title_text=”WhatsApp Image 2022-03-18 at 13.36.41″ _builder_version=”4.14.7″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{}”][/et_pb_image]Markos mengajak perwakilan pemangku kepentingan keamanan siber sektor TIK yang hadir dalam kegiatan tersebut untuk menyamakan persepsi terkait konsep dan strategi serta bersinergi dan berkolaborasi dengan BSSN dalam mengimplementasikan pengelolaan keamanan siber di sektor TIK.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2022/03/WhatsApp-Image-2022-03-18-at-13.36.40-2.jpeg” title_text=”WhatsApp Image 2022-03-18 at 13.36.40 (2)” _builder_version=”4.14.7″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{}”][/et_pb_image]“Kami mengajak bapak dan ibu sekalian menyamakan konsep dan membentuk strategi sinergi dan kolaborasi dalam mengimplementasikan pengelolaan keamanan siber ke depannya sesuai dengan kebijakan yang sedang disusun maupun kondisi yang ada saat ini khususnya di sektor TIK,” lanjut Markos.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2022/03/WhatsApp-Image-2022-03-18-at-13.36.40-1.jpeg” title_text=”WhatsApp Image 2022-03-18 at 13.36.40 (1)” _builder_version=”4.14.7″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{}”][/et_pb_image]Kegiatan dilanjutkan dengan paparan dari Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Direktorat Tata Kelola Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Sekretariat Jenderal Kementerian Kominfo, dan Forum Teknologi Informasi BUMN.
Biro Hukum dan Komunikasi Publik BSSN
