Yogyakarta, BSSN.go.id – Di era globalisasi dan digitaliasi saat ini, pemanfaatan teknologi informasi, media dan komunikasi telah menjadi faktor yang mampu mengubah perilaku masyarakat diberbagai sektor. Pandemi Covid-19 telah mempercepat transformasi digital, yang secara langsung telah membuka peluang baru bagi kejahatan siber.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/11/WEB_005-16-scaled.jpg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ title_text=”WEB_005 (16)”][/et_pb_image]Berdasarkan laporan interpol yang memetakan ancaman siber di Asia Tenggara Tahun 2020 yaitu: Business e-mail compromise (BEC), phishing, pelaku cybercriminal, ransomware, Penyadapan data e-commerce, crimeware as a service, cyber scams, dan cryptojacking.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/11/WEB_004-21-scaled.jpg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ title_text=”WEB_004 (21)”][/et_pb_image]Pada sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) konsekuensinya adalah menempatkan teknologi informasi maupun internet of things (IOT) menjadi pedang bermata dua, selain memberikan kontribusi bagi peningkatan proses bisnis dan kemajuan dalam memberikan pelayanan ke pelanggan, sekaligus menjadi sarana efektif perbuatan melawan hukum di dunia siber atau kejahatan siber.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/11/WEB_003-20-scaled.jpg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ title_text=”WEB_003 (20)”][/et_pb_image]Perlindungan dari ancaman siber terhadap sektor TIK merupakan hal yang wajib dan mutlak untuk dilakukan. Dikarenakan serangan siber terhadap sektor ini dapat menyebabkan terganggunya keamanan, keselamatan, maupun rusaknya reputasi maupun citra negara di mata publik maupun internasional.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/11/WEB_008-8-scaled.jpg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ title_text=”WEB_008 (8)”][/et_pb_image]Dengan berbagai ancaman itulah Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang diamanatkan oleh pemerintah dalam menjaga keamanan siber di Indonesia menyelenggarakan Cyber Security Awareness In Information and Comunication Technology Sector yang diselenggaran di Museum Sandi Yogyakarta pada Jumat dan Sabtu (12-13/11/2021).
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/11/WEB_007-12-scaled.jpg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ title_text=”WEB_007 (12)”][/et_pb_image]Peserta dalam acara ini antara lain dari APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia), MASTEL (Masyarakat Telematika Indonesia), ACCI (Asosiasi Cloud Computing Indonesia), APJATEL (Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi) yang berjumlah 85 orang yang diselenggarakan secara daring dan luring.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/11/WEB_006-16-scaled.jpg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ title_text=”WEB_006 (16)”][/et_pb_image]Acara yang dibuka oleh Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN Suharyanto, menampilkan nara sumber Nur Achmadi Salmawan dari BSSN yang memaparkan tentang Kebijakan dan Penerapan Kamsiber sektor TIK, Ketua Umum APJII Muhammad Arif Angga dan Ketua PANDI Yudho Giri Sucahyo memaparkan tentang standar keamanan dan peraturan yang diacu terkait keamanan dan ketahanan siber di sektor TIK serta kendala dalam penerapan kamsiber strategi dalam mencapai keamanan dan ketahanan siber di sektor TIK.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/11/WEB_009-6-scaled.jpg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ title_text=”WEB_009 (6)”][/et_pb_image]Setelah makan siang dilanjutkan dengan narasumber Aziz Kurniawan dan Alfian Ilarizky dari BSSN memaparkan tentang Manajemen Risiko dan Pengukuran Kematangan Kamsiber Sektor TIK.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/11/WEB_002-19-scaled.jpg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ title_text=”WEB_002 (19)”][/et_pb_image]Dan pada hari kedua sebagai narasumber yaitu Yudhi Prayudi dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, I Made Mustika Kerta Astawa dari BSSN yang memaparkan tentang kebutuhan penerapan Cyber Security Framework. Kemudian Mahardika Soffan Putra dari BSSN yang memaparkan tentang trend ancaman dan Cyber Threats Intelligence (mendeteksi serangan) dan yang terakhir M. Syafaat yang memaparkan tentang pengelolaan insiden keamanan siber.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/11/WEB_010-2-scaled.jpg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ title_text=”WEB_010 (2)”][/et_pb_image]Kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan berbagai pimpinan dan pengambil keputusan baik dari sektor privat maupun pemerintah, serta melakukan sharing informasi mengenai keamanan siber yang mencakup ancaman, kerawanan, risiko, insiden siber, serta pengetahuan lainnya seputar keamanan siber sektor TIK dan memberikan pemahaman kepada stakeholder sektor TIK mengenai pentingnya implementasi keamanan siber.
Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat – BSSN
