Jakarta, BSSN.go.id – Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Republik Indonesia (BSSN RI) Hinsa Siburian bersama Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) Penny K. Lukito meresmikan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) BPOM RI di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (3/11/2021).
Peresmian tersebut dihadiri juga oleh Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Akhmad Toha, Direktur Kemanan Siber dan Sandi Pemerintah Pusat Budi R. Leman, Koordinator Kelompok Pengembangan Ekosistem Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Pusat Sriyanto bersama jajaran pejabat terkait BSSN RI dan BPOM RI.
“Saya selaku Kepala BSSN RI mendukung dan mengapresiasi eksistensi Tim Tanggap Insiden Keamanan Siber di lingkungan kantor bidang pengawasan obat dan makanan dengan nama BPOM-CSIRT,” kata Hinsa.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/11/WEB01_7M1A9731.jpg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” title_text=”WEB01_7M1A9731″ hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″][/et_pb_image]Hinsa berharap BPOM-CSIRT dapat terus berkolaborasi, bersinergi, dan berbagi informasi dengan seluruh stakeholder, terutama dalam melakukan penanggulangan dan pemulihan insiden keamanan siber supaya Indonesia memiliki visibilitas yang menyeluruh terhadap aset siber guna melakukan aksi respon yang lebih cepat sehingga waktu respon dan pemulihan insiden siber menjadi lebih efektif dan efisien.
“Saya harap tim ini dapat mengawal proses bisnis BPOM di ruang siber sehingga aman dan kondusif demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” ucap Hinsa.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/11/WEB03_7M1A9836.jpg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” title_text=”WEB03_7M1A9836″ hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″][/et_pb_image]“Secara khusus pembentukan tim ini kami harapkan dapat mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi di BPOM,” ujar Hinsa.
Lebih lanjut Hinsa menjelaskan sejatinya BPOM-CSIRT telah diinisiasi melalui program asistensi dengan penilaian Tingkat Maturitas Penanganan Insiden dari tahun 2019 silam.
Pembentukan CSIRT sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Disebutkan dalam aturan tersebut bagian dari unsur keamanan SPBE adalah penjaminan keutuhan, kerahasiaan, dan ketersediaan data dan informasi.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/11/WEB04_7M1A9847.jpg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” title_text=”WEB04_7M1A9847″ hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″][/et_pb_image]“Untuk itu, kami berharap agar BPOM CSIRT juga dapat mendukung penerapan SPBE guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel,” terang Hinsa.
Sementara Kepala BPOM RI Penny K. Lukito mengungkapkan pentingnya aspek cybersecurity dikaitkan dengan proses bisnis apapun. Ancaman serangan siber dapat terjadi kapan saja. Risiko tersebut juga membayangi kegiatan pengawasan obat dan makanan karena prosesnya menggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang digunakan untuk mendukung aspek percepatan, efisiensi, efektivitas dari pelayanan publik, perlindungan data dan informasi, serta perlindungan kepada masyarakat, termasuk para pelaku usaha di industri obat dan makanan.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/11/WEB02_7M1A9825.jpg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” title_text=”WEB02_7M1A9825″ hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″][/et_pb_image]“Kami ucapkan terima kasih kepada BSSN, semoga peluncuran BPOM-CSIRT menjadi langkah baik BPOM untuk keamanan siber pengawasan obat dan makanan kedepannya,” tutur Penny.
Dalam peresmian yang dilaksanakan secara hybrid tersebut hadir pula sejumlah pejabat perwakilan kementerian dan lembaga.
Biro Hukum dan Komunikasi Publik BSSN
