Depok, BSSN.go.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terus berupaya memberikan layanan keamanan siber, khususnya pada keamanan data dan informasi yang merupakan aset bernilai tinggi. Sebagai salah satu upaya BSSN dalam memberikan literasi mengenai keamanan siber yakni hadir pada acara Pesantren Kilat Digital 2021 dengan tema “ Ramadhan Membawa Pesan Positif di Ruang Digital” yang diselenggarakan secara daring oleh Sobat Cyber Indonesia dan KNPI, Jumat (23/4).
Syahrul Mubarak selaku Sekretaris Utama BSSN menjadi keynote speaker pada kegiatan tersebut, dengan memaparkan materi dengan Judul “ Kita, Teknologi dan Kesadaran Keamanan”.
“Dunia alam semesta saat ini terbagi menjadi 4 matra, yakni darat, laut, udara, dan angkasa, namun seiring perkembangan teknologi menjadikan satu hal baru yaitu ranah siber” Ungkap Syahrul pada saat membuka keynote speech.
Di ranah siber Indonesia ada hal-hal yang perlu dipatuhi dan menjadi acuan bagi sikap dan tingkah laku kita diranah siber, yang pertama adalah konstitusi kita yakni UUD 1945 untuk menjaga kedaulatan negara, kemudian aturan lainnya UU ITE, berkaitan dengan keamanan siber ada PP 71 Tahun 2019, dan Perpres 53 dan 133 tahun 2017,” Lanjut Syahrul.
Lapisan diranah siber terbagi menjadi tiga lapisan diantaranya lapisan fisik, artinya secara geografis dan jaringan fisiknya juga jaringan infrastruktur, kemudian ada lapisan logika yaitu sistem dan aplikasi, dan terakhir lapisan siber pesona yakni orang yang memanfaatkan siber.
BSSN dalam hal ini di ranah siber harus menjaga yang berkaitan dengan infrastruktur kritikal nasional, dan ekonomi digital.
Seiring berkembangnya teknologi tersebut, dalam ranah siber terdapat ancaman yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok tertentu selayaknya di kehidupan nyata ada orang baik dan jahat.
“BSSN melalui Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional (PUSOPSKAMSINAS) mencatat serangan siber di Indonesia lebih dari 495 serangan, dengan kasus peretasan situs sebanyak 9749 serangan, dan ada kebocoran data dari aktivitas malware pencuri informasi di Indonesia terjadi lebih dari 90 ribu serangan,” Ungkap Syahrul.
Serangan siber terbagi menjadi dua jenis yaitu serangan siber secara teknis yang menyerang sistem elektronik, kemudian serangan siber sosial yang menyerang jejaring sosial.
“Tujuan serangan siber adalah untuk memperoleh informasi, mengacaukan sistem, mempengaruhi ide/pendapat/emosi/pilihan/motivasi,”ujar syahrul.
Syahrul juga menyampaikan empat alasan utama keamanan menjadi penting diantanya adalah internet telah menjadi dasar aktivitas sehari-hari (Business, work, dan Personal), dalam kehidupan sehari-hari, orang suka berbagi (miliknya atau miilik orang yang dikenal) seperti identitas, foto video, lokasi, dll. Ketiga karena internet utamanya didesain untuk konektivitas , keempat adalah aspek-aspek informasi fundamental harus diproteksi.
Kesadaran keamanan merupakan hal yang paling mendasar yang harus dilakukan dan meningkatkan awarness terkait dampak positif dan negatif penggunaan internet melalui literasi digital.
Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat – BSSN