Bandung, BSSN.go.id – Integrasi teknologi tinggi pada industri pertahanan menempatkannya sebagai salah satu sektor informasi infrastruktur vital yang rentan terhadap serangan siber. Karena sifatnya yang vital, insiden siber yang terjadi pada Infrastruktur Informasi Vital (IIV) harus ditangani secara cepat, responsif dan dengan tindakan yang tepat untuk menghindari dan meminimalisasi gangguan. Kerusakan pada infrastruktur tersebut dapat berdampak pada pertahanan dan keamanan nasional.
Sejalan dengan itu, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Republik Indonesia Hinsa Siburian bersama Direktur Utama PT. Pindad (Persero) Abraham Mose melakukan penandatanganan Mou Perlindungan Informasi dan Transaksi Elektronik, di Gedung Utama PT. Pindad, Jl. Gatot Subroto Bandung Jawa Barat, Jumat (26/03). Turut Hadir dalam acara tersebut Deputi Bidang Proteksi BSSN, Direktur Proteksi IIKN, Karo Hukum dan Humas, Plt. Kapusopskamsinas dan beberapa pejabat lainnya. Dari PT. Pindad turut hadir jajaran direksi dan staf terkait.
Dalam sambutannya Abraham Mose menyampaikan tujuan dan ucapan terima kasihnya atas penandatanganan nota kesepahaman bidang keamanan siber. “Mou ini bertujuan mewujudkan efektifitas kerja yang terpadu terarah dan tentunya diharapkan berkesinambungan. Dan untuk itu atas nama seluruh direksi dan karyawan PT. Pindad saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh BSSN pada PT. Pindad untuk bisa kerjasama dan harapan kita, tentunya semoga kerjasama ini dapat memberikan manfaat yang saling menguntungkan kedua pihak,” ungkap Dirut Mose.
Kepala BSSN HInsa Siburian dalam sambutan balasannya mengungkapkan apresiasi dilakukannya penandatanganan kerjasama antara BSSN dengan PT. Pindad.
“Pada kesempatan ini, saya selaku pimpinan Badan Siber dan Sandi Negara sangat mendukung dan mengapresiasi pelaksanaan Penandatanganan MoU ini. Melalui kerja sama ini, kami berharap BSSN dapat memberikan dukungan optimal, khususnya dalam perlindungan data, informasi, dan transaksi elektronik milik PT Pindad,” sambut Hinsa.
Lebih lanjut Kepala BSSN menekankan pentingnya kedaulatan data dan bagaimana data sebagai kekayaan intangible yang sangat perlu dikelola dengan aman serta dimanfaatkan dalam rangka mencapai tujuan nasional. Dibentuknya BSSN RI merupakan salah satu bentuk keseriusan pemerintah dalam menjamin keamanan siber nasional, termasuk keamanan data di dalamnya. BSSN berupaya mewujudkan hal tersebut dengan terus meningkatkan kompetensi dan inovasi dalam bidang teknologi keamanan siber, serta melalui kolaborasi dan sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan guna melindungi keutuhan dan kedaulatan negara dari segala bentuk ancaman siber, termasuk dengan para pemangku kepentingan yang masuk dalam kategori infrastruktur informasi vital nasional.
Usai penandatanganan MoU, Manajer IT PT. Pindad Riyaning Rahayu memberikan paparan singkat perkembangan IT di PT. Pindad, terkait produksi sistem dan menjalankan keamanan sistem, National Network Cyber Centre dan grow capability in stages di PT. Pindad, dan dilanjutkan diskusi antara kedua pihak.
Sebelum mengakhiri kunjungannya, Kepala BSSN dan rombongan diajak Dirut Abraham Mose untuk meninjau aktifitas di PT. Pindad yang dimulai dari melihat SOC, Divisi Kendaraan Khusus dan berakhir di Divisi Senjata.
BSSN berharap melalui kerja sama ini, PT Pindad dan BSSN saling bersinergi dan berkoordinasi untuk mencapai industri pertahanan Indonesia yang kuat dan mandiri demi terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong. (Yud)
Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat – BSSN