default.agungkdev.com

Honeynet Project Workshop: Peran Honeynet pada Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik

Bali, BSSN.go.id – Revolusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memberikan peluang bagi pemerintah untuk melakukan inovasi pembangunan aparatur negara melalui penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) atau e-government, yaitu penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan TIK untuk memberikan layanan kepada instansi pemerintah, aparatur sipil negara, pelaku bisnis, masyarakat dan pihak-pihak lainnya.

Tetapi sejalan dengan itu, tingginya penggunaan dan makin maraknya keterkaitan TIK dengan kehidupan sehari-hari, mengakibatkan frekuensi ancaman serta serangan siber semakin meningkat. Fakta tersebutdidukung oleh hasil monitoring layanan Honeynet BSSN tahun 2020, yang sudah tersebar di 71 titik yang meliputi sektor Pemerintah, IIKN dan akademik. Dari data yang dihimpun dari 1 Januari 2020 sampai dengan 31 Desember 2020 serangan siber yang tercatat sebanyak total 316.167.753 serangan, sedangkan untuk serangan malware adalah 217.781 serangan.

Menyikapi hal tersebut, BSSN bekerja sama dengan Huawei Indonesia melaksanakan kegiatan Honeynet Project Workshop dengan tema “Peran Honeynet pada Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik” di Bali pada Rabu (20/1).

Kegiatan tersebut merupakan salah satu implementasi dari Memorandum of Understanding antara BSSN dan Huawei Investment Technology. Acara tersebut diawali dengan Sambutan Kepala BSSN yang diwakili oleh Deputi Bidang Identifikasi dan Deteksi, Dono Indarto. Hadir dalam kesempatan tersebut Vice President Public Affairs of Communications Huawei Indonesia, Sekretaris Daerah Pemprov Bali yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Provinsi Bali dan Direktur Deteksi Ancaman.

“Faktor keamanan informasi adalah salah satu fokus penting dalam penyelenggaran SPBE. Standar keamanan SPBE meliputi standar keamanan aplikasi, pusat data nasional, data dan informasi, sistem penghubung layanan dan keamanan jaringan. Inilah yang mendasari komitmen kuat BSSN untuk terus berupaya meningkatkan kualitas SDM siber di lingkungan Pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah, guna memperkecil kemungkinan gangguan keamanan informasi pada penyelenggaraan SPBE,” ujar Dono Indarto.

“Di sisi lain, kami juga memiliki kepedulian tinggi terhadap segala bentuk upaya untuk memperkuat keamanan siber yang sangat dibutuhkan untuk keberlanjutan misi-misi kritikal. Oleh karena itu, Huawei Indonesia sangat antusias untuk mendukung upaya BSSN meningkatkan literasi dan kapabilitas pemangku kepentingan terkait keamanan siber, termasuk tentang Honeynet sebagai upaya serius melakukan pendeteksian dan analisis ancaman siber sedini mungkin,” ujar Ken.

Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Bali, I Wayan Suarjana, menyambut positif kegiatan tersebut. “Kemampuan melakukan analisis dan deteksi dini terhadap ancaman siber menjadi kunci penting bagi semua pihak dalam mengantisipasi berbagai ancaman dan menyiapkan mitigasinya. Kami mengapresiasi partisipasi Huawei Indonesia dalam program peningkatan literasi dan pengembangan kompetensi aparat pemerintah daerah di bidang keamanan siber serta Honeynet.”

Dalam sambutannya Direktur Deteksi Ancaman BSSN, Dr. Sulistyo, mengatakan diseminasi peran Honeynetdalam ketahanan dan keamanan siber nasional akan terus meningkat berkat sinergi multiple-helix yang terbangun antara BSSN dengan berbagai pemangku kepentingan dalam ekosistem digital Indonesia. “Dukungan alih pengetahuan dari Huawei Indonesia dan berbagai korporasi lain sangat dibutuhkan untuk mempercepat peningkatan kapabilitas dan kompentensi ekosistem, terutama para SDM-nya, terutama dalam memahami isu-isu serta tantangan di bidang teknologi digital yang memiliki implikasi pada keamanan siber yang harus diantisipasi. Terimakasih untuk Huawei Indonesia.”

Kegiatan Workshop Honeynet Project tersebut menghadirkan beberapa narasumber teknis diantaranya Kepala Diskominfotik Pemprov Bali Gede Pramana, Sandiman Madya BSSN Andi Yusuf, Executive Industry Solution Manager Huawei Nicholas Young, Sandiman Madya BSSN Taufik Arianto dan Sandiman Madya BSSN Enggar Ndaru P. Para Narasumber membahas seluk beluk deteksi ancaman, SPBE di Pemprov Bali, Honeynet dalam mendukung SPBE, perkembangan penggunaan ranah digital dalam Pemerintahan, Cyber Threat Intelligence dan Open-Source Intelligence.

Kegiatan dilanjutkan dengan workshop teknis yang diikuti oleh 25 peserta perwakilan Mitra Honeynet BSSN di Wilayah Provinsi Bali secara offline. Workshop membahas peran teknologi honeypot dalam memperkuat SPBE Pemerintah. Pemahaman tentang teknologi honeypot, cara mengolah data serangan, dan pemanfaatan data serangan dari honeypot untuk memperkuat perimeter keamanan siber di instansi peserta diberikan disertai sesi tanya jawab.

Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat – BSSN

BERITA BSSN TERBARU