default.agungkdev.com

Tingkatkan Kerjasama Bilateral, BSSN Gelar The 1st Cybersecurity Dialogue Indonesia-Belanda

Jakarta, BSSN.go.id – Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Republik Indonesia (BSSN RI), Hinsa Siburian, menjadi ketua Delegasi Republik Indonesia dalam Pertemuan ke-1 Dialog Keamanan Siber antara Indonesia dan Belanda atau The 1st Cybersecurity Dialogue Indonesia-Belanda yang digelar secara daring dari Ruang NCC BSSN, Jakarta Selatan, Kamis (21/1).

Pertemuan ke-1 Dialog Keamanan Siber Indonesia-Belanda merupakan tindak lanjut dari Letter of Intent (LoI) antara BSSN dengan Kementerian Luar Negeri Kerajaan Belanda dalam rangka meningkatkan kerjasama bilateral ranah siber yang telah terselenggara pada tanggal 3 Juli 2018 yang lalu.

Selama berlakunya LoI, unit kerja BSSN pengambil manfaat dari perjanjian ini adalah Unit Keja Ortala, dimana pada tahun 2019 melaksanakan studi banding penyusunan kebijakan keamanan siber di Belanda. Setelah LoI berakhir terdapat satu kerja sama dengan pihak Belanda yaitu program Beasiswa Pelatihan Stuned V Tailor Made Training (TMT) dengan Tema Evidence-Based Cybersecurity Policy Making Training Program. Pelatihan rencananya dilaksanakan secara offline di Indonesia pada bulan Agustus 2021.

Dalam kesempatan tersebut, Hinsa mengatakan untuk mengembangkan kemampuan keamanan di ruang siber diperlukan kerjasama dengan berbagai negara.

“Kami percaya pertemuan pertama ini akan menghasilkan suatu pemikiran, ide maupun kesepakatan yang bisa dilaksanakan bersama khususnya dalam memberikan kontribusi yang nyata bagi kemajuan cybersecurity, penurunan serangan siber, serta turut menciptakan stabilitas dan perdamaian pada kedua negara, untuk kawasan dan bahkan untuk dunia internasional,” ujarnya.

Memasuki agenda cyber dialogue yang pertama, para peserta saling bertukar informasi mengenai progress upaya konsensus hukum siber internasional yang sampai dengan saat ini masih dalam tahap pembahasan pada sidang United Nations Group of Governmental Experts (GGE) – Open-Ended Working Group (OEWG). Peserta kedua negara menegaskan pentingnya OEWG sebagai forum inklusif, terbuka dan transparan yang melibatkan seluruh negara anggota PBB dan juga melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

Belanda mengirimkan sinyal intensinya untuk melanjutkan kerja sama dengan Indonesia dan meningkatkannya dalam bentuk Memorandum of Understanding (MOU). Diharapkan pertemuan ini dapat menjadi langkah nyata kedua negara untuk mewujudkan kerja sama yang lebih erat kedepannya di bawah naungan MOU yang akan disepakati oleh kedua negara.

Dalam kesempatan tersebut, Delegasi Belanda yang dipimpin oleh Duta Besar Siber Belanda, Nathalie Jaarsma, mengungkapkan hal serupa. Nathalie juga berharap pertemuan ini akan menghasilkan hubungan yang lebih baik di masa depan.

“Siber adalah ruang yang sangat cepat sekali berubah. Teknologi akan semakin berkembang dan untuk memastikan keamanan akan selalu ada tantangan setiap harinya. Oleh karena itu ada beberapa hal penting, salah satunya yaitu dalam beberapa bulan kedepan kita akan berkerja sama dengan BSSN dalam rangka MOU kerjasama bilateral, dan kejasama secara internasional untuk pencegahan cyber-crime,” ungkap Nathalie.

Secara substansi diskusi cyber dialogue ini terbagi dalam enam agenda etama yaitu Agenda I – Hukum Siber Internasional – United Nations Group Of Governmental Experts (GGE) – Open-Ended Working Group (OEWG); Agenda II – Pembangunan Kapasitas dan Kerjasama Bilateral; Agenda III, Kejahatan Siber Multilateral; Agenda IV – Disinformasi; Agenda V – Strategi dan Kebijakan Siber selama Masa Pandemi; dan Agenda VI – Terorisme Siber.

Hadir sebagai peserta Delegasi Indonesia yang datang dari seluruh kementerian dan instansi yang terkait diantaranya Deputi Bidang Proteksi BSSN, Akhmad Toha, beserta jajaran Direktur BSSN; Deputi Bidang Kerjasama Internasional BNPT, Andhika Chrisnayudhanto, beserta jajaran Direktur BNPT; Asisten Deputi Koordinasi Kerja Sama Amerika dan Eropa Polhukam, Vitto R. Tahar; Direktur Eropa I Kemenlu, Ida Bagus Made Bimantara; Direktur KIPS Kemenlu, Rolliansyah Soemirat; Direktur Hukum dan Perjanjian Polkam Kemenlu, Purnomo A Chandra; Kabag Konvinter Set NCB Interpol, POLRI, Yaya Ahmudiarto; Perwakilan Kemenkominfo, Hilman Pridana.

Sedangkan dari Belanda hadir Kepala Satuan Tugas Siber Kementerian Luar Negeri Belanda, Carmen Gonsalves; Koordinator Kebijakan Bidang Kebijakan Siber Internasional Kementerian Luar Negeri Belanda, Petra Timmers; Pejabat Kebijakan Siber Internasional Kementerian Luar Negeri Belanda, Jacco-Pepijn Baljet; Wakil Kepala sekaligus Plt. Kepala Koordinator Nasional Bidang Keamanan dan Kontraterorisme, Hester Somsen; Duta Besar Belanda, Lambert Grijns; Konselor Bidang Diplomasi Siber Kedutaan Besar Belanda, Jan-Hein Chrisstoffles; Kepala Urusan Politik Kedutaan Besar Belanda, Roel van der Veen; Wakil Kepala Urusan Politik Kedutaan Besar Belanda, Brechtje Klandermans; Penasihat Keamanan Kedutaan Besar Belanda, Edwin Arifin; Penasihat Kebijakan Senior Kementerian Hukum dan Keamanan Belanda, Erik Planken; Atase Kepolisian Kepolisian Nasional Belanda, Gerard van Heerwaarde. (Raf/Yud)

BERITA BSSN TERBARU