Jakarta, BSSN.go.id – Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat telah mendorong pemanfaatannya dalam berbagai aspek kehidupan. Selain manfaat kemudahan dan transparansi, terdapat tantangan yang harus dihadapi oleh pengguna teknologi informasi yaitu
tingkat kerawanan dan ancaman terhadap jaringan keamanan informasi.

Berdasarkan laporan ID-SIRTII BSSN tahun 2018, website sektor akademik masuk peringkat tiga besar sektor publik yang telah mengalami insiden, yaitu website ac.id 28,38% dan website sch.id 12,58%. Sementara itu, data laporan m-trens 2019 dari fireeye sektor akademik menjadi salah satu target potensial advance persistent threat (APT) dari aktifitas aktor negara pada tahun 2018. Hal ini menunjukkkan bahwa sektor akademik menjadi salah satu potensial pada sektor publik.

Dalam rangka meningkatkan pemahaman stakeholder pada upaya mengatasi tantangan dan ancaman keamanan siber, dibutuhkan pengetahuan wawasan dan keterampilan yang tepat menangani bagaimana menghadapi insiden dan melakukan tindakan penanggulangan dan pemulihan pada aspek tata kelola maupun aspek teknis.

Maka dengan itu BSSN melalui Deputi Bidang Penanggulangan dan Pemulihan BSSN menyelenggarakan Cyber Drill Test Sektor Akademik yang bertempat di Hotel Mercure Jakarta, pada Selasa 22 Oktober 2019.

Melalui kegiatan Cyber Drill Test ini BSSN berharap peserta dapat memperoleh pengetahuan yang komprehensif terkait tanggap insiden dan dapat menjadi bekal guna mengantisipasi insiden yang terjadi di organisasi masing masing. Selain itu juga dapat terbentuk pola kolaborasi, sinergitas, dan komitmen dalam ruang lingkup penanggulangan dan pemulihan insiden keamanan siber sektor akademik antara BSSN dan seluruh stakeholder.

Acara dibuka oleh Deputi Bidang Penanggulangan dan Pemulihan BSSN Yoseph Puguh Eko Setiawan dan dihadiri peserta dari stakeholder di seputaran Jakarta. (MW-YH)