Jakarta, BSSN.go.id – Perkembangan teknologi komunikasi dan internet saat ini berjalan secara masif dan cepat. Hampir semua kalangan lintas usia tidak dapat lepas dari teknologi digital untuk kegiatan kehidupan sehari-hari. Perkembangan teknologi digital serta peningkatan konektivitas manusia, perangkat, dan organisasi pada era Revolusi Industri 4.0. terus mendorong munculnya risiko baru di ruang siber yang meningkat. Serangan siber dapat merusak stabilitas geopolitik, mengadu domba rival politik dan ekonomi satu dengan yang lain menggunakan cara baru dan berbahaya.
Satu hal yang perlu diingat adalah hingga saat ini, manusia (people) masih menjadi rantai terlemah diantara trias People-Process-Technology. Langkah yang dapat diambil untuk mengurangi ancaman tersebut adalah dengan peningkatan pengetahuan serta rasa keingintahuan dari setiap individu. Pengembangan riset atau penelitian dapat dilakukan dalam rangka peningkatan pengetahuan secara individu dan organisisasi. Perguruan tinggi harus bisa menekankan pentingnya literasi siber ke mahasiswa untuk menghadapi ancaman yang ada dengan menerapkan beberapa perilaku aman di ruang siber.
Dinamika perkembangan lingkungan strategis juga menjadi salah satu penyebab yang dapat mempengaruhi Indonesia.
Demikian hal yang disampaikan Direktur Proteksi IIKN BSSN, Agung Nugraha pada acara International Conference On Social Politics; Cyber Security in the Technological Era 4.0 yang dilaksanakan digedung Universitas Nasional Jakarta, Kamis (17/10). Direktur Proteksi IIKN menyampaikan pesan dan berharap para peserta khususnya kalangan mahasiswa Universitas Nasional dapat dengan bijak bersosial media.
Selain dari BSSN, narasumber yang turut serta dalam acara tersebut antara lain Syarif Hidayat dari LIPI, Alexander Meeking Second Secretary Kedutaan Australia, Park Jin Young Second Secretary Kedutaan Korea selatan dan Innocentius Samsul dari Badan Keahlian DPR. (MW-YH)