Jakarta, BSSN.go.id – Pada Selasa, 3 September 2019 Badan Siber dan Sandi Negara menyelenggarakan OIC-CERT Online Training. Kegiatan dengan tema “Social Engineering Framework : Understanding the Deception Strategy to Build Human Firewalls” ini berlangsung di Ruang Meeting Simatupang 2 Hotel Aston, Jakarta Selatan.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Subdirektorat Penanggulangan dan Pemulihan Pemerintah Daerah Wilayah I Sriyanto, S.Sos., M.M. dengan terlebih dahulu menyapa para peserta training online dari Malaysia, instansi pusat (K/L) dan pemerintah daerah di Indonesia. Kegiatan ini diikuti oleh 75 orang peserta yang terdiri dari anggota OIC-CERT, pemerintah pusat dan daerah di Indonesia.
Sriyanto mengatakan bahwa training ini merupakan salah satu cara untuk berbagi pengalaman dalam meningkatkan kemampuan anggota OIC-CERT. Training ini merupakan salah satu media yang efektif untuk meningkatkan kompetensi utamanya dalam bidang keamanan siber. Di era digital seperti saat ini sudah tidak ada lagi batasan jarak, ruang dan waktu untuk belajar, oleh karenanya kita memilih media online untuk menyelenggarakan kegiatan ini agar lebih efektif dan efisien. “Kami berharap semua peserta yang berpartisipasi antusias dalam mengikuti training online” ujar Sriyanto.
Pada kesempatan tersebut bertindak sebagai Narasumber adalah Prof. Dr. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., M.BA. Dalam paparannya Prof. Eko menyampaikan bahwa Social Engineering merupakan kegiatan yang akhir-akhir ini sering dilakukan oleh seseorang dengan tujuan untuk mengetahui informasi/data penting seseorang dengan pendekatan interaksi sosial. Kegiatan social engineering sejauh ini sangat efektif, hal ini dikarenakan banyaknya data pribadi yang diberikan cuma cuma kepada platform media sosial. Hal ini merupakan wujud kurangnya kesadaran pengamanan pada setiap individu. Dalam prinsip keamanan jaringan disebutkan bahwa kekuatan sebuah rantai tergantung dari atau terletak pada sambungan yang terlemah. Walaupun suatu jaringan dilindungi dengan perangkat canggih firewall, anti virus, IPS/IDS dan lain sebagainya sedangkan manusianya lalai maka tidak ada artinya suatu perangkat yang canggih sekalipun.
Dalam akhir paparan dilakukan sesi tanya jawab dengan para peserta. Peserta training online nampak antusias hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang masuk dan selama training berlangsung peserta juga terus bertambah hinga akhir sesi. (RH-YH)