JAKARTA – Badan Siber Dan Sandi Negara Republik Indonesia menggelar ASEAN-JAPAN Cyber Exercise secara online serentak di 10 negara ASEAN dan Jepang dihari yang sama, Kamis (20/6). Kegiatan dibuka oleh Maria Widyaningsih Direktur Penanggulangan dan Pemulihan Infrastruktur Informasi Kritis Nasional BSSN. Dikatakannya, forum ini menitik-beratkan pada kolaborasi bersama negara-negara ASEAN dan Jepang dalam menghadapi berbagai isu diranah siber seperti penanganan insiden, capacity building, sharing informasi dan membangun kesadaran keamanan informasi dari masing-masing negara anggota ASEAN dan Jepang.
Selain itu juga karena faktor geopolitik ASEAN yang strategis dan disinyalir akan menjadi pusaran dari banyak kepentingan internasional, sehingga ASEAN harus bergerak cepat dan taktis dalam mengantisipasinya. “Kerjasama ini telah dilakukan selama satu dekade dan diselenggarakan setiap tahunnya dengan rangkaian kegiatannya berupa working group meeting sebanyak dua kali, online cyber exercise, table top exercise dan workshop. Untuk tahun 2019 sudah Ke-12 kalinya,” ujar Maria.
BSSN sebagai leading sector keamanan siber di Indonesia menanggapi forum tersebut sebagai upaya untuk mengumpulkan informasi, menggalang kerjasama dan menyampaikan aspirasinya untuk membawa kepentingan Indonesia di kawasan ASEAN. Melalui forum ini juga BSSN dapat mengukur perkembangan isu keamanan siber yang ada di regional ASEAN sehingga dapat segera menanggapi semua keadaan dan kondisi yang terkait penyelenggaraan keamanan siber di Tanah Air dan ASEAN.
Kegiatan dilaksanakan di kantor BSSN dan diikuti lembaga-lembaga pemerintah seperti Kemhan, Kemendikbud, Kemensos, ESDM, Kejaksaan, LAN, LKPP, LIPI dan KSP. Kemudian beberapa pemerintah provinsi seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan DIY. Lalu pemerintah kota Palembang dan pemerintah kabupaten OKU. (RM)