Depok (27/02). Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menerima kunjungan Diskominfo Pemkab Tuban dan Pekalongan di Gedung Utama BSSN, Depok pada Kamis, 27 Februari 2020. Rombongan diterima oleh Kepala Bagian Komunikasi Publik BSSN Tri Wahyudi didampingi perwakilan Direktorat Identifikasi Kerentanan dan Penilaian Resiko Pemerintah, Direktorat Deteksi Ancaman dan Direktorat Penanggulangan dan Pemulihan Pemerintah BSSN. Kedatangan perwakilan kedua instansi tersebut untuk berkonsultasi mengenai Information Technology (IT) Security Assessment, asistensi Computer Security Incident Response Team (CSIRT) dan rencana implementasi Honeynet Project.
Terkait dengan permohonan informasi tentang Honeynet Project, Tri Wahyudi menyampaikan sejak tahun 2018, BSSN mengembangkan sistem deteksi dini ancaman siber bekerja sama dengan Indonesia Honeynet Project. Mengingat jenis ancaman siber terbesar berbasis malicious software (malware), Tri Wahyudi menyampaikan BSSN memilih teknologi Honeypot untuk deteksi serangan malware.
Tri Wahyudi menyatakan Honeypot merupakan sistem replika yang dirancang memberikan interaksi yang sama dengan sistem asli sehingga penyerang tidak menyadari identitas dan teknik serangan yang dilakukan direkam dan ditabulasi oleh Honeypot sehingga informasi tersebut menjadi sumber informasi penting dalam mempelajari jenis, pola dan teknik serangan siber. Mengingat data serangan yang dikumpulkan harus komprehensif maka beberapa Honeypot dibuat saling terhubung dalam sebuah sistem yang disebut Honeynet.
Tri Wahyudi menyatakan hingga saat ini, Honeynet Project telah menggandeng 53 entitas yang berasal dari sektor pemerintah, infrastruktur kritikal nasional dan akademisi yang tersebar di 18 propinsi. Dimasa mendatang diharapkan semakin banyak mitra yang bergabung dengan Honeynet Project sehingga cakupan deteksi ancaman siber dapat mencapai ke seluruh sektor dan seluruh propinsi yang ada di Indonesia. Diharapkan Pemkab Tuban dan Pekalongan dapat membantu percepatan implementasi Honeynet Project di daerah masing-masing.
Tri Wahyudi menyatakan agar hasil deteksi serangan siber Honeynet Project tersebut dapat diketahui dan dimanfaatkan secara meluas oleh berbagai kalangan, BSSN menerbitkan Laporan Tahunan Honeynet Project. Laporan tersebut berisi informasi kegiatan yang dilaksanakan oleh BSSN dan IHP; summary report mengenai serangan siber yang terjadi di Indonesia; hasil pemantauan trafik dan deteksi serangan siber dan malware; analisis terhadap tiga malware terbanyak yang menyerang Indonesia; pengenalan layanan publik portal Honeynet; inovasi teknologi; serta penjelasan mengenai riset dan pengembangan Honeynet Project di Indonesia.
Terkait dengan konsultasi IT Security Assessment dan Asistensi CSIRT, Tri Wahyudi menyatakan BSSN saat ini masih berkonsentrasi melakukan IT Security Assessment dan Asistensi CSIRT ke pemerintah daerah ditingkat provinsi. Tri Wahyudi menyatakan mengingat kondisi dan kebutuhan pemerintah provinsi yang berbeda-beda di setiap daerah sebaiknya pemerintah kabupaten/kota terkait terlebih dulu berkoordinasi dengan pemerintah provinsi masing-masing agar programnya dapat tersingkronisasi dengan baik.
Menutup diskusi, Tri Wahyudi menyatakan saat ini BSSN sedang mengembangkan layanan online yang bisa digunakan untuk mengakses informasi sekaligus berkomunikasi antara seluruh instansi dengan BSSN sehingga diharapkan dimasa mendatang konsultasi pemerintah daerah dapat dilakukan secara onlinesehingga bisa menjadi lebih efektif dan efisien.