Jakarta (18/6). Selain memberikan dampak yang luar biasa di dunia nyata, pandemi Covid-19 ternyata juga berpengaruh sangat besar pada pola pemanfaatan ruang siber. Berbagai pihak berlomba melakukan transformasi digital agar bisa tetap bertahan dan berkinerja dengan baik di tengah pandemi. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pengendalian Informasi, Investigasi dan Forensik Digital, BSSN Bondan Widiawan dalam webinar Cybercrime dan Diplomasi Indonesia di Eropa Utara dan Tengah yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), pada hari Kamis (18/6/2020).
“Di sisi lain, perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan ruang siber termasuk di dalamnya media digital dan media sosial juga membawa konsekuensi meningkatnya ancaman terhadap keamanan informasi yang dipertukarkan. Kejahatan dunia nyata kini juga bergeser ke ranah siber,” tambah Bondan Widiawan.
Webinar diikuti oleh para diplomat RI yang kini bertugas di 13 kantor perwakilan RI di Kawasan Eropa. Webinar dibuka oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Kemenlu I Gede Ngurah Swajaya seraya berharap webinar tersebut bisa sering digelar untuk memfasilitasi para pemangku kepentingan keamanan siber dan para diplomat dari berbagai kantor perwakilan RI untuk berbagi informasi tentang teknik dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terbaru yang dapat diterapkan untuk menjaga keamanan informasi.
“Pemahaman dan kepedulian para diplomat mengenai keamanan siber saat ini mendapatkan perhatian yang cukup besar dari Kemenlu. Diharapkan seluruh pegawai Kemenlu, baik yang bertugas di dalam negeri maupun di kantor perwakilan RI, memahami hakekat keamanan siber dan mengetahui seluk beluk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik sehingga diplomasi siber dapat mendukung pencapaian target diplomasi RI secara keseluruhan.” ujar I Gede Ngurah Swajaya.
Webinar membahas kolaboratif pemangku kepentingan bidang siber dalam membangun budaya keamanan siber untuk mendukung keberhasilan diplomasi. Direktur Proteksi Ekonomi Digital BSSN Anton Setiawan yang juga merupakan Juru Bicara BSSN dalam kesempatan tersebut menyatakan kolaborasi dan sinergi merupakan kunci untuk menciptakan ruang siber yang aman dan nyaman.
“Seluruh komponen bangsa harus terlibat dan berperan aktif, mulai dari instansi pemerintah termasuk BSSN, Kementerian Luar Negeri berikut Kantor Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri,” ujar Anton Setiawan.
“BSSN dan pemangku kepentingan bidang siber lainnya, saya yakin, siap mendukung pengembangan budaya keamanan siber untuk mendukung keberhasilan diplomasi Indonesia,” imbuhnya.
Anton Setiawan berharap webinar tersebut dapat menjadi pengingat kesadaran/kepedulian para diplomat RI yang bertugas di Kawasan Eropa Utara dan Eropa Tengah akan pentingnya keamanan siber.
“Seluruh pemangku kepentingan bidang keamanan siber juga harus memulai berkolaborasi dalam pencegahan kejahatan siber. Kejahatan siber itu well organized serangannhya terus berpindah-pindah, jika kita tidak ikut well organized maka kita akan kalah,” tegasnya. “Kita harus sering melakukan information sharing agar lebih siap menghadapi kejahatan siber,” pungkas Anton Setiawan.
Turut serta dalam kegiatan tersebut Direktur Jenderal Informasi Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informasi RI Widodo Muktiyo dab Kepala Pusat Informasi dan Teknologi, kemenlu AgusTrenggono.
Bagian Komunikasi Publik, Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat – BSSN