Jakarta, bssn.go.id – Deputi Bidang Penanggulangan dan Pemulihan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Yoseph Puguh menjadi keynote speaker dalam webinar Data and Cloud Governance to Drive National Digitalitation yang digelar oleh Asosiasi Big Data dan AI (ABDI) dan Huawei pada hari Kamis (27/8/2020).
Pada kesempatan tersebut Yoseph menyampaikan tren digitalisasi muncul akibat pemanfaatan internet hampir di segala lini kehidupan di era new normal. Fenomena adopsi teknologi digital khususnya di sektor pemerintahan tersebut dapat memberikan manfaat membantu memberikan layanan tepat sasaran dan efektif biaya. Namun disisi yang lain, apabila pemanfaatan teknologi tersebut tidak diiringi dengan kewaspadaan maka berbagai pihak bisa terdampak, kerusakan akibat kejahatan di ruang siber bisa terjadi.
“Implementasi tata kelola data dan cloud merupakan elemen penting dari ekosistem ruang siber yang akan mendorong percepatan transformasi digital di Indonesia,” ujar Yoseph.
“BSSN memiliki layanan Sertifikat Elektronik yang bisa digunakan untuk menjamin keamanan dokumen elektronik sehingga kepercayaan para penggunanya meningkat. Berbekal Sertifikat Elektronik tersebut, dalam masa tanggap darurat pandemi Covid-19 ini kita bisa tetap produktif dan berkinerja,” imbuh Yoseph.
“Proses digitalisasi yang aman akan mendorong timbulnya kepercayaan publik dan potensi ekonomi digital di Indonesia pun bisa terus berkembang. Tata kelola data dan cloud yang tepercaya serta proses transformasi memerlukan dukungan dari seluruh stakeholder. Terkait hal tersebut, BSSN telah menyusun Strategi Keamanan Siber Nasional (SKSN),” tambah Yoseph.
“Lima pilar SKSN sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2019 – 2024, terdiri dari Ketahanan Siber Indonesia, Kepastian Hukum Ruang Siber, Kemampuan Teknologi Siber, Dukungan Pertumbuhan Ekonomi Digital, serta Kerja Sama Internasional dan Nasional.”
“Di sisi teknis BSSN juga membentuk CSIRT (Computer Security Incident Response Team) sebagai pelaksana keamanan siber. CSIRT bertanggung jawab menerima, meninjau dan menanggapi laporan dan aktivitas insiden keamanan siber,” lanjut Yoseph.
“Webinar ini membantu BSSN sebagai lembaga negara yang bertanggung jawab dalam keamanan siber. Kepentingan nasional kita di ruang siber sama besarnya dengan di ruang lainnya seperti darat, laut dan udara. Keamanan siber akan berujung pada kesejahteraan melalui pertumbuhan ekonomi digital,” tambah Yoseph.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Proteksi Ekonomi Digital BSSN Anton Setiawan menyatakan keamanan siber terkait erat dengan aset dan risiko. Dalam perspektif keamanan siber, kontrol merupakan hal yang paling penting, semakin besar kontrol yang dimiliki maka semakin baik.
“Tentunya bukan monopoli kontrol, namun kontrol bersama yang terstruktur sehingga kita bisa mengawasi dan mengelola berbagai ancaman dan risiko yang ada bersama-sama,” ujar Anton.
Hadir sebagai pembicara dalam diskusi panel yaitu Asdep Deputi VII Kemenko Polhukam Sigit Priyono, Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Hukum Henri Subiakto, Chairman of ABDI Rudi Rusdiah, Senior Director Cloud Neo Teck Guan, CEO of Huawei of Indonesia Jacky Chen, Head of Big Data PT Telkom Indonesia I Komang Budi Aryasa dengan Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi sebnagai moderator.
Bagian Komunikasi Publik, Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat – BSSN