Jakarta, BSSN.go.id – Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang Perlindungan Informasi dan Transaksi Elektronik dengan Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Mohammad Abdul Ghani di Jakarta, Kamis (14/4/2022).
“Kami dari BSSN, menyambut baik inisiasi kerja sama dan kolaborasi dalam bentuk penandantanganan MoU tentang Perlindungan Informasi dan Transaksi Elektronik di PT Perkebunan Nusantara III (Persero),” kata Hinsa.
Hinsa menyatakan seiring dengan kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat, keamanan siber menjadi isu strategis di berbagai negara termasuk Indonesia. Hinsa menyebut kerja sama tersebut merupakan aksi strategis dalam meningkatkan kualitas pelindungan keamanan administrasi dan tata kelola bisnis perusahaan perseroan khususnya di PT Perkebunan Nusantara III.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2022/04/WEB02_3T5A4388.jpg” _builder_version=”4.14.7″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” title_text=”WEB02_3T5A4388″ hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″][/et_pb_image]“Tugas pengelolaan keamanan ruang siber BSSN menyentuh berbagai kepentingan diantaranya sektor pemerintahan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sektor infrastruktur informasi vital, dan pengguna internet,” ujar Hinsa.
Hinsa menyebut penugasan tersebut terkait dengan masifnya transformasi digital di ruang siber yang bisa membuka peluang pemenuhan kesejahteraan manusia salah satunya melalui pertumbuhan ekonomi digital namun juga tetap harus mewaspadai risiko ancaman yang menyertainya.
“Seperti saat ini, PT Perkebunan Nusantara III menjadi BUMN sektor agrabisnis dan perkebunan sudah berfokus pada peningkatan produktivitas dan keunggulan daya saing melalui transformasi digital di berbagai lini,” jelas Hinsa.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2022/04/WEB04_3T5A4411.jpg” _builder_version=”4.14.7″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” title_text=”WEB04_3T5A4411″ hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″][/et_pb_image]Hinsa menyatakan sudah selayaknya perusahaan menyusun strategi berbasis operational excellence, transformasi yang berkelanjutan hingga good corporate governance menggunakan teknologi informasi sebagai platform dasarnya.
“Dengan bantuan platform teknologi informasi, perusahaan mampu memantau, melacak hingga mengotomatisasi dan menganalisis operasional secara menyeluruh,” tutur Hinsa.
Hinsa menyebut sepanjang tahun 2021, BSSN mendeteksi lebih dari 1.6 milyar serangan siber. Jumlah tersebut meningkat signifikan jika dibandingkan dengan jumlah anomali trafik pada tahun 2020.
“Malware, phising, SQL injection, hijacking, dan distributed denial of service merupakan model serangan yang paling banyak menyasar infrastruktur vital nasional,” tukas Hinsa.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2022/04/WEB03_3T5A4427.jpg” _builder_version=”4.14.7″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” title_text=”WEB03_3T5A4427″ hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″][/et_pb_image]Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Pemanfaatan Sertifikat Elektronik pada Sistem Elektronik PT Perkebunan Nusantara III oleh Kepala Balai Sertifikasi Elektronik BSSN Jonathan Gerhard dan Direktur Sumber Daya Manusia PT Perkebunan Nusantara III Seger Budiarjo.
Penandatanganan MOU dan PKS tersebut disaksikan oleh Deputi Bidang Strategi dan Kebijakan Keamanan Siber dan Sandi BSSN Dono Indarto, Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN Markos serta pejabat terkait dari kedua instansi.
Biro Hukum dan Komunikasi Publik BSSN
