Bali, BSSN.go.id – Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian (Deputi IV) Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyelenggarakan kegiatan Evaluasi Regulasi Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian melibatkan Instansi Pembina Penyelenggara Sistem Elektronik (IPPS) di Swissbell Hotel Bali, Selasa (8/12).
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/12/WhatsApp-Image-2021-12-10-at-08.47.44-3.jpeg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ title_text=”WhatsApp Image 2021-12-10 at 08.47.44 (3)”][/et_pb_image]Membuka kegiatan Deputi IV BSSN Suharyanto menyatakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang berkembang pesat berimbas pada perubahan basis ekonomi di dunia. Perekonomian tradisional atau konvensional bergeser ke era digital.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/12/WhatsApp-Image-2021-12-10-at-08.47.44.jpeg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ title_text=”WhatsApp Image 2021-12-10 at 08.47.44″][/et_pb_image]“Di era ekonomi digital kegiatan perekonomian dilakukan melalui wadah digital seperti website, mobile application, API dan sebagainya. Hal tersebut tentunya sangat memudahkan masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi, selain efisiensi waktu dan tempat, biaya yang dibutuhkan juga jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan cara konvensional,” tutur Suharyanto.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/12/WhatsApp-Image-2021-12-10-at-08.47.44-2.jpeg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ title_text=”WhatsApp Image 2021-12-10 at 08.47.44 (2)”][/et_pb_image]Suharyanto menyatakan selain memberikan kemudahan dan manfaat, perkembangan TIK juga berpontensi memunculkan ancaman kejahatan siber. Cybercrime dapat menimbulkan kerugian baik bagi pelaku bisnis maupun konsumen.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/12/WhatsApp-Image-2021-12-10-at-08.47.45-3.jpeg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ title_text=”WhatsApp Image 2021-12-10 at 08.47.45 (3)”][/et_pb_image]“Untuk menghindari atau paling tidak menekan kerugian yang disebabkan oleh kejahatan siber diperlukan implementasi kebijakan dan teknik keamanan informasi yang menyeluruh dan berkelanjutan. Tingkat efektifitas pelaksanaan kebijakan dan implementasi keamanan informasi dalam lingkup usaha yang dijalankan perlu dievaluasi secara berkala,” ungkap Suharyanto.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/12/WhatsApp-Image-2021-12-10-at-08.47.45-1.jpeg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ title_text=”WhatsApp Image 2021-12-10 at 08.47.45 (1)”][/et_pb_image]Suharyanto berharap kegiatan tersebut dapat menciptakan kolaborasi dan sinergi antara BSSN dengan instansi pembina sektor lainnya khususnya sektor keuangan, perdagangan, dan pariwisata untuk kemudian dapat saling bertukar informasi, menyelaraskan kebijakan, serta melakukan kerjasama baik pada bidang tata kelola, maupun bidang teknis keamanan siber dan sandi.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/12/WhatsApp-Image-2021-12-10-at-08.47.45.jpeg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ title_text=”WhatsApp Image 2021-12-10 at 08.47.45″][/et_pb_image]Perwakilan regulator sektor yang turut berpartisipasi dalam sesi diskusi diantaranya Direktur Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan, dan Pariwisata BSSN Edit Prima, Direktur Eksekutif dan Pengaturan Perbankan OJK Anung Herlianto, Asisten Deputi Ekonomi Digital Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Edwin, Asisten Deputi Pengembangan Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha Kementrian Koperasi dan UKM Christina Agustin, Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf/Baparekraf Anggara Hayun Anujuprana, Direktur Departemen Pengelolaan Sistem Informasi Bank Indonesia Diah Rosdiana, Direktur Departemen Manajemen Risiko Bank Indonesia Fitra Judisman, serta Koordinator Pengembangan Data dan TI Bappebti Kemendag Natalius Nainggolan.
Biro Hukum dan Komunikasi Publik BSSN
