default.agungkdev.com

BSSN Ajak Penyelenggara Sistem Elektronik Sektor Informasi dan Komunikasi Agar Lebih Kuat Terhadap Kejahatan Siber

Jakarta, BSSN.go.id – Besarnya ancaman siber dan tantangan global khususnya di sektor teknologi informasi dan komunikasi. Badan Siber dan Sandi Negara bersama Huawei Indonesia mengadakan Workshop Indeks Keamanan Informasi Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Kegiatan ini diikuti oleh penyelenggara sistem elektronik sektor TIK dengan tujuan untuk memberikan informasi terkini mengenali kebijakan keamanan informasi serta mendorong penerapan sistem manajemen keamanan informasi, sehingga dapat menambah pemahaman akan pentingnya keamanan siber bagi penyelenggara sistem elektronik dalam melindungi data, transaksi dan sistem elektronik yang dikelola.

Workshop dibuka oleh Deputi Bidang Identifikasi dan Deteksi, Irjen Pol. Dono Indarto, S.I.K.,M.H dengan menghadirkan sejumlah pembicara utama yaitu Direktur Identifikasi Kerentanan dan Penilaian Risiko IIKN BSSN Intan Rahayu, S.Si., M.T, Direktur Proteksi IIKN BSSN Nur Achmadi Salmawan, S.Kom., M.M, Direktur Tata Kelola Ditjen Aptika Kominfo Mariam F. Barata, Ketua Association Cloud And Computing Indonesia (ACCI) Alex Budiyanto, Praktisi Keamanan Siber Dr. Fetri Miftah serta Koordinator IIKN 3 BSSN Sigit Kurniawan.

Kini teknologi menjadi salah satu penggerak di sektor industri. Pemerintah pun tak bisa lepas dari pemanfaatan teknologi untuk menjalankan perannya sebagai regulator. Dapat dikatakan elemen teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi elemen substansial yang lekat dengan pembangunan di semua sektor. Konsekuensi logis dari kondisi ini menempatkan teknologi informasi menjadi pedang bermata dua, karena selain memberikan kontribusi bagi peningkatan proses bisnis dan kemajuan dalam memberikan pelayanan ke masyarakat, teknologi informasi sekaligus menjadi sarana efektif perbuatan melawan hukum di dunia maya atau yang sering kita kenal dengan kejahatan siber.

Deputi I BSSN Irjen Pol. Dono Indarto, S.I.K., M.H. mengatakan, “Indeks KAMI adalah alat bantu evaluasi untuk menganalisis tingkat kesiapan pengamanan informasi terhadap layanan dan sistem elektronik di organisasi dengan berdasarkan kriteria SNI ISO/IEC 27001”. Sepanjang tahun 2020 Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional BSSN telah melakukan monitoring keamanan siber. Total serangan siber yang terjadi sepanjang tahun 2020 adalah sebanyak 495.337.202 serangan. Serangan ini meningkat 117% dari jumlah serangan tahun 2019, yaitu sebanyak 228.277.875 serangan. Dono Indarto berharap peserta workshop memahami betapa besarnya ancaman siber, khususnya di sektor teknologi informasi dan komunikasi.

Kegiatan workshop yang dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 25-26 Januari 2021 secara daring diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kapabilitas penyelenggara sistem elektronik untuk dapat menerapkan sistem manajemen keamanan informasi dalam menjaga kelancaran, keamanan dan keberlangsungan sistem serta data pada layanan publik dan private di sektor TIK. Peseta yang hadir pada workshop online berjumlah 140 dari kalangan penyelenggara sistem elektronik sektor TIK.


Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat – BSSN

BERITA BSSN TERBARU