Semarang, BSSN.go.id – Direktorat Keamanan Siber dan Sandi Industri (KSSI) Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar Workshop Kategorisasi Sistem Elektronik untuk menunjang program penilaian risiko dan identifikasi kerentanan sektor industri di Hotel Aston Inn Pandanaran, Semarang, Jawa tengah, Jumat (18/3/2022).
Membuka kegiatan tersebut Direktur KSSI BSSN Intan Rahayu menyatakan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di era globalisasi yang serba digital menjadi faktor pengubah perilaku masyarakat bahkan peradaban manusia. Di satu sisi pemanfaatan TIK menumbuhkan inovasi yang mengubah tataran industri konvensional menjadi lebih modern namun di sisi lain juga menimbulkan disrupsi yang bisa menimbulkan risiko ancaman keamanan siber.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2022/03/WEB_004-5-scaled.jpg” _builder_version=”4.14.7″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ title_text=”WEB_004 (5)”][/et_pb_image]“Yang kemudian menjadi fokus dalam keamanan siber Revolusi Industri 4.0 adalah keamanan teknologi informasi, teknologi operasi, dan intelektual properti,” ujar Intan Rahayu.
Intan mengatakan Interpol menyebut beberapa kasus yang menonjol dalam Laporan Peta Ancaman Siber di Asia Tenggara tahun 2021 diantaranya data breach, malware, ransomware, phishing, penyadapan dalam e-commerce dan crimeware-as-a-service.
“Melihat semakin banyaknya jenis dan besarnya eskalasi ancaman siber pada tahun 2021, perlindungan dari ancaman siber terhadap sektor industri merupakan hal yang wajib dan mutlak untuk dilakukan,” tegas Intan.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2022/03/WEB_005-5-scaled.jpg” _builder_version=”4.14.7″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ title_text=”WEB_005 (5)”][/et_pb_image]Intan menyebut gangguan serangan siber terhadap sektor industri dapat menyebabkan gangguan keamanan, keselamatan serta rusaknya reputasi dan citra negara dimata masyarakat dalam negeri maupun internasional.
“Kolaborasi BSSN, salah satunya dengan PT. Kawasan Industri Wijayakusuma, diharapkan dapat mendukung pengembangan sektor Industri nasional, utamanya melalui penyiapan regulasi, peningkatan kapabilitas keamanan siber, penerapan standar keamanan siber dan sandi, peningkatan kesiapsiagaan insiden dan peningkatan kesadaran keamanan siber,” ungkap Intan.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2022/03/WEB_003-5-scaled.jpg” _builder_version=”4.14.7″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ title_text=”WEB_003 (5)”][/et_pb_image]Intan berharap workshop tersebut dapat memberikan wawasan budaya keamanan siber serta meningkatkan security awareness dan security mindedness peserta dalam mengelolah risiko keamanan siber untuk menyukseskan program Making Indonesia 4.0 pada sektor industri.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2022/03/WEB_009-4-scaled.jpg” _builder_version=”4.14.7″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ title_text=”WEB_009 (4)”][/et_pb_image]Pada kesempatan tersebut, Direktur Operasional PT. Kawasan Industri Wijayakusuma Mochamad Yusuf Danadibrata menyampaikan rasa terima kasih atas penyelenggaraan workshop tersebut. Yusuf berharap kolaborasi penyelenggaraan workshop antara BSSN dengan PT. Kawasan Industri Wijayakusuma tersebut dapat memberikan literasi penilaian risiko dan identifikasi kerentanan seragan siber pada sektor industri khususnya di lingkungan Kawasan Industri Wijayakusuma Semarang.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2022/03/WEB_001-5-scaled.jpg” _builder_version=”4.14.7″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ title_text=”WEB_001 (5)”][/et_pb_image]Workshop terbagi menjadi 2 sesi, narasumber pada sesi pertama diantaranya: Kepala Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Jasa Industri Kementerian Perindustrian Heru Kustanto yang menjelaskan kebijakan Making Indonesia 4.0; Sandiman Madya pada Direktorat KSSI BSSN Farosa yang menjelaskan Lanskap Kerentanan dan Ancaman Keamanan Siber Industri 4.0 yang dimoderatori oleh Sandiman Madya pada Direktorat KSSI BSSN Tri Wahyudi.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2022/03/WEB_008-4-scaled.jpg” _builder_version=”4.14.7″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ title_text=”WEB_008 (4)”][/et_pb_image]Narasumber sesi kedua diantaranya: Sandiman Muda pada Direktorat KSSI BSSN Ika Oktaviana Larasati yang membahas Kategorisasi Sistem Elektronik; dan Bayu Ardianto yang membahas Penilaian Resiko dan Pengisian Profil Resiko yang dimoderatori oleh Sandiman Muda pada Direktorat KSSI BSSN Catur Agus Sulistyo.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2022/03/WEB_002-5-scaled.jpg” _builder_version=”4.14.7″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ title_text=”WEB_002 (5)”][/et_pb_image]Demo langkah identifikasi, deteksi dan penanggulangan serangan phishing dan web defacement oleh Sandiman Pertama pada Direktorat KSSI BSSN Muhammad Wibisono dan Sandiman Muda pada Direktorat KSSI BSSN Ricky Aji Pratama yang bertujuan untuk meningkatkan kepedulian menjaga aset informasi yang dimiliki perusahaaan juga digelar dalam kegiatan workshop tersebut.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2022/03/WEB_007-4-scaled.jpg” _builder_version=”4.14.7″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ title_text=”WEB_007 (4)”][/et_pb_image]Workshop tersebut diikuti oleh perwakilan PT. Kawasan Industri Wijayakusuma, PT. Cipta Mortar Utama, PT. Prym Intimates Indonesia, PT. Pan Pasific Jakarta Cabang Semarang, PT. Bina Busana Internusa, PT. Java Agritech, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), PT. Mas Arya, PT. Indomarco Prismatama, PT. NIC, PT. Putra Wijayakusuma Sakti, PT. Mas Silueta, PT. AST Indonesia, dan PT. Promanufacture Indonesia.
Biro Hukum dan Komunikasi Publik BSSN