Jakarta-BSSN.go.id (24/8). Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (bimtek) Penanganan Insiden Siber Sektor Transportasi. Bimtek tersebut bertujuan meningkatkan kapabilitas pengelolaan insiden keamanan siber para pemangku kepentingan keamanan siber di sektor transportasi dan diikuti oleh manajer atau pengelola teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Kegiatan dibuka oleh Deputi Bidang Penanggulangan dan Pemulihan BSSN Yoseph Puguh Eko Setiawan dan berlangsung selama dua hari dari hari dari tanggal 24-25 Agustus 2020.
Bimtek mensimulasikan teknis penanganan insiden siber berupa malware, virus, ransomware serta spam email agar upaya penanggulangan pencurian data sensitif atau insiden siber bisa terlatih. Bimtek terbagi menjadi dua sesi, yaitu penjelasan umum mengenai digital forensic dan step-by-step penanganan insiden. Yoseph menyatakan ancaman dan insiden siber benar-benar nyata. Tidak ada jaminan keamanan seratus persen dari sistem perlindungan TIK yang dibangun.
BSSN memiliki tugas dan fungsi melaksanakan keamanan siber secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan, mengembangkan dan mengonsolidasikan semua unsur yang terkait keamanan siber telah menetapkan beberapa sasaran strategis antara lain dengan terselenggaranya pendayagunaan kapabilitas penanggulangan dan pemulihan yang kapabel. Salah satunya menggunakan tim penanganan insiden siber Computer Security Incident Response Team (CSIRT).
“Kami mengajak setiap institusi yang mengelola TIK untuk meningkatkan kapabilitas penanggulangan dan pemulihan insiden siber, sehingga dapat menjadi motor penggerak di instansi masing-masing dalam mengawal keamanan siber” ujar Yoseph.
“Bimtek ini merupakan rangkaian program National Cyber Exercise 2020,” tutup Yoseph Puguh.
Bagian Komunikasi Publik, Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat – BSSN