Depok, BSSN.go.id – Direktorat Operasi Keamanan Siber Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Siber Fungsi Identifikasi dan Proteksi (EKSISTENSI) 1.0 pada Kamis, (23/12/2021).
Kegiatan dibuka oleh Direktur Operasi Keamanan Siber BSSN Ferdinand Mahulette. Dalam kesempatan tersebut Mahulette menjelaskan tentang isu dan kondisi keamanan siber dalam kacamata fungsi identifikasi dan proteksi.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/12/WEB_007-1-scaled.jpg” title_text=”WEB_007″ _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{}”][/et_pb_image]Mahulette menyatakan Eksistensi 1.0 bertujuan memberikan edukasi tentang peran fungsi identifikasi dan proteksi keamanan siber nasional dalam penyelenggaraan sistem informasi khususnya di bidang pemerintahan.
“Kegiatan ini membahas peran fungsi identifikasi dan proteksi BSSN dalam mendukung terwujudnya keandalan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) pemerintah,” ungkap Ferdinand.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/12/WEB_005-1-scaled.jpg” title_text=”WEB_005″ _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{}”][/et_pb_image]Mahulette menyatakan SPBE memberikan peluang bangsa Indonesia mendorong dan mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang terbuka, partisipatif, inovatif, dan akuntabel.
“SPBE bisa diperankan untuk meningkatkan kolaborasi antar instansi pemerintah dalam melaksanakan urusan dan tugas pemerintahan dalam mencapai tujuan bersama, meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan publik kepada masyarakat luas, serta menekan tingkat penyalahgunaan kewenangan dalam bentuk kolusi, korupsi, dan nepotisme melalui penerapan sistem pengawasan dan pengaduan masyarakat berbasis elektronik dan teknologi informasi,” ungkap Mahulette.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/12/WEB_002-1-scaled.jpg” title_text=”WEB_002″ _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{}”][/et_pb_image]Mahulette mengungkapkan informasi tentang kondisi keamanan siber di Indonesia terkini yang dihimpun oleh Direktorat Operasi Keamanan Siber BSSN.
“Berdasarkan data yang kami himpun hingga 22 Desember 2021, sepanjang tahun 2021 terdapat 5.563 kasus web defacement sistem elektronik berbagai sektor di Indonesia. Tiga sektor yang paling banyak terkena web defacement adalah sektor akademik sebanyak 2.034 kasus, sektor swasta sebanyak 1.399 kasus, dan sektor pemerintah khususnya pemerintah daerah sebanyak 1.016 kasus,” ungkap Mahulette.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/12/WEB_008-1-scaled.jpg” title_text=”WEB_008″ _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{}”][/et_pb_image]Mahulette menyatakan Direktorat Operasi Keamanan Siber BSSN melakukan fungsi Operasi Identifikasi dan Proteksi secara proaktif memitigasi berbagai kemungkinan serangan siber yang akan terjadi khususnya di sektor pemerintahan.
“BSSN memiliki layanan Information Technology Security Assessment untuk membantu pemerintah pusat, daerah, maupun sektor kritis mengidentifikasi berbagai kerawanan yang ada pada sistem elektronik mereka sehingga dapat segera ditutup sebelum ditemukan oleh pelaku kejahatan siber,” tegas Ferdinand.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/12/WEB_009-scaled.jpg” title_text=”WEB_009″ _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{}”][/et_pb_image]Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi. Sesi pertama menghadirkan narasumber Lektor Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN) Muhammad Yusuf Bambang yanbg membawakan materi ”Peran Pentest dalam Kurikulum Poltek SSN Dikaitkan dengan Peta Okupasi.” Narasumber Kepala Bidang Keamanan Informasi Kementerian Keuangan Edy Nuryanto membawakan materi “Tata Kelola Keamanan Informasi dalam Rangka Mewujudkan Pemerintah yang Aman di Kementerian Keuangan.”
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/12/WEB_006-1-scaled.jpg” title_text=”WEB_006″ _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{}”][/et_pb_image]Sesi kedua menghadirkan narasumber Kepala Badan Layanan Umum Daerah Jakarta Smartcity, Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI Jakarta, Yudhistira Nugraha yang membawakan materi “Data-Driven Smart Cities: Big Data and Analytics.” Narasumber Sandiman Pertama pada Direktorat Operasi Keamanan Siber BSSN Daniel Manando membawakan materi “Pelaporan Layanan Identifikasi dan Proteksi serta Rencana ke Depan.”
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/12/WEB_004-1-scaled.jpg” title_text=”WEB_004″ _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{}”][/et_pb_image]Kegiatan digelar secara daring melalui fasilitas video conference dan live youtube di kanal BSSN diikuti oleh lebih dari 500 peserta yang merupakan perwakilan pengelola sistem elektronik instansi pemerintah dan masyarakat umum.
Biro Hukum dan Komunikai Publik BSSN