Jakarta, BSSN.go.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia bekerjasama dengan Indonesia Honeynet Project dan Telkom University menyelenggarakan Seminar dan Workshop tentang Peningkatan Kemampuan Deteksi Dini dan Koordinasi Dalam Rangka Cyber Situational Awareness.
Kegiatan itu dilaksanakan selama dua hari, 12-13 November 2019, bertempat di Universitas Telkom Jalan Telekomunikasi, Terusan Buah Batu, Bandung, Jawa Barat, dan dibuka oleh Deputi Bidang Identifikasi dan Deteksi BSSN Irjen Pol. Drs. Aries Wahyu Sutikno dan Rektor Universitas Telkom Prof. Dr. Adiwijaya, S.Si., M.Si.
Mewakili Kepala BSSN, Aries mengatakan, BSSN sangat mengapresiasi kegiatan seminar dan workshop ini sebagai bentuk kolaborasi melalui berbagi informasi di berbagai kalangan, khususnya kalangan akademisi.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan situational awareness untuk mengurangi adanya ancaman dalam bentuk human error ataupun ancaman dari luar,” kata Aries.
Pada hari pertama, seminar menampilkan Direktur Deteksi Ancaman BSSN Sulistyo, S.Si., S.T., M.Si., yang aktif dalam memerhatikan berbagai kemungkinan celah serangan siber yang dapat terjadi di Indonesia, baik secara teknis maupun implementasi nyata.
“Teknologi Honeynet sangat penting untuk di implementasikan karena dapat meningkatkan deteksi dini dari serangan siber, sehingga dapat terhindar dari kerugian yang mungkin terjadi,” ujar Sulistyo.
Sedangkan para ahli keamanan siber lainnya yang mengisi kegiatan seminar itu antara lain Lead Indonesia Honeynet Project Dr. Charles Lim, B.Sc., M.Sc., Dr. Ida Wahidah dari Telkom University, Founder Indonesia Academic CERT/CSIRT dan juga Co-Founder Indonesia-Security Incident Response Team on Internet Infrastructure IGN Mantra, Arief Rakhmatsyah yang berpengalaman dalam Manajemen Teknologi Informasi dan Regional Security Consultant SE at Aruba, a Hewlett Packard Enterprise Company Tan McFarlane.
Di hari kedua, kegiatan berlanjut ke workshop dengan mentor-mentor expert yang akan memberikan materi antara lain Deception Technology, Enrich Threat Sharing Capability with Malware Sharing Platform, Incident Response, dan ARUBA 360 Security Exchange: Open, Multi-Vendor, Closed Loop Protextion.
Peserta juga mendapatkan materi-materi seperti Visualization Honeypot Logs Using ELK, Windows Malware Analysis, Quickly Detect – Investigate and Respond to Sophisticated Attack with Cortex XDR Palo Alto Networks, Current Technological Advances in Cryptography, Threat Intelligence, Threat Hunting, dan Digital Forensic. (RM-YH)