Jakarta, BSSN.go.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menghadiri kegiatan The 12th Regional Cybersecurity Summit yang dibuka oleh Menteri Transportasi, Komunikasi dan Teknologi Informasi Oman Saeed bin Hamoud bin Saeed al Maawali di Grand Millennium Muscat hotel, Kesultanan Oman pada tanggal 28-29 Oktober 2024.
Konferensi ini bertujuan untuk meninjau peluang dan strategi terbaik di bidang industri keamanan siber dan inovasi untuk meningkatkan ekonomi digital. Pada konferensi ini membahas aspek kerja sama dan inovasi dalam industri keamanan siber di tingkat lokal, regional, dan internasional.
Pertemuan juga membahas praktik terbaik untuk mengidentifikasi kebijakan keamanan siber nasional dan organisasi, serta menyajikan pencapaian dalam pengurangan risiko insiden siber.
Delegasi BSSN yang menghadiri adalah Novian Nur Cahya dan Renaltha Puja Bagaskara dari Direktorat Operasi Keamanan Siber BSSN mengikuti sesi diskusi panel beberapa isu keamanan siber.
Pada kesempatan itu, delegasi melakukan Courtessy Call kepada Duta Besar Indonesia untuk Oman, Mohamad Irzan Djohan yang dilaksanakan di Kantor Perwakilan di Muscat. Dalam pertemuan tersebut disampaikan hasil kesepakatan OIC-CERT Board Meeting dimana kepengurusan OIC-CERT diperpanjang hingga 2024-2028 dengan Oman kembali terpilih sebagai Ketua dan Indonesia beserta UAE menjadi Wakil Ketua.
Selain diskusi panel, terdapat agenda kegiatan Regional Cyber Drill pada tanggal 30-31 Oktober 2024, yang diisi oleh beberapa penyedia simulasi latihan kesiapsiagaan penanganan insiden siber, diantaranya Cyber Task, menjalankan skenario Cyber Breaches and data Theft: Economic Impacts, dimana Indonesia diwakili oleh ID-SIRTII mendapatkan peringkat 1 dengan skor sempurna 100%.
Kemudian Swiss Cyber Institute, menjalankan skenario SOC Analyst Challenge: Advanced Memory & Malware CTF dengan menggunakan platform CTFd, dimana Indonesia diwakili oleh ID-SIRTII mendapatkan peringkat 1 dengan skor sempurna 260.
Sedangkan FIRST, menggunakan skenario Operation: Shadow Breach dengan platform CTF Room, dimana personil perwakilan Indonesia mendapatkan peringkat 6 dan 7 dengan skor 160.
Hadirnya BSSN pada forum internasional tersebut menjadi komitmen BSSN untuk terus meningkatkan kapasitas keamanan siber melalui kolaborasi global dengan tujuan untuk menciptakan ruang siber yang terbuka, aman, dan bertanggung jawab.
Biro Hukum dan Komunikasi Publik BSSN