Untuk meningkatkan kapabilitas pengelola keamanan informasi yang andal dan profesional dan menciptakan kolaborasi dan persepsi yang sama tentang pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) stakeholder BSSN pada sektor ketenagalistrikan, BSSN menggelar Workshop Koordinasi Nasional Dalam Penanggulangan Dan Pemulihan Insiden Siber Sektor Ketenagalistrikan Tahun 2019 di Jakarta pada hari Selasa, 30 April 2019.
Workshop dihadiri oleh pemangku kebijakan dan pelaku ketanagalistrikan di Indonesia antara lain Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PLN, Indonesia Power dan icon+.
Acara dibuka oleh Deputi Bidang Penanggulangan dan Pemulihan BSSN, Marsda TNI Asep Chaerudin, M.A.S.S.. Dalam sambutannya Asep mengajak para stakeholder untuk bersinergi dalam rangka membangun koordinasi dalam penanggulangan dan pemulihan insiden siber secara nasional sekaligus upaya mendorong terwujudnya ketahanan nasional di bidang siber.
Teknologi keamanan siber, seperti antivirus, firewall, intrusion detection system(ids), dan hardening system menjadi sebuah keharusan untuk dapat melindungi komponen-komponen jaringan kelistrikan dari serangan siber. Oleh karena itu, diperlukan upaya dan kerjasama dari pemerintah, BUMN, asosiasi, industri, dan akademisi dalam membangun sistem yang aman dan andal, baik dalam pengoperasian, maupun sistem proteksi siber demi mengoptimalkan manfaat
teknologi komponen-komponen jaringan kelistrikan pada jaringan internet tersebut, kata Asep.
Deputi berharap, melalui workshop ini, BSSN berhasil mengidentifikasi kesiapan industri ketenagalistrikan dalam menghadapi insiden siber dan memahami urgensi pembentukan Computer Emergency Response Team atau CERT sektor energi, dalam hal ini adalah sektor ketenagalistrikan.
Workshop menghadirkan empat narasumber yaitu Direktur Penanggulangan dan Pemulihan Infrastruktur Informasi Kritikal Nasional BSSN, Maria Widyaningsih, Komisaris ICON+ Agus Sutiawan, Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Wanhar Abdurrahim, Ketua Perkumpulan Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia (PJCI) Eddie Widiono.
