Jakarta, BSSN.go.id – Kondisi pandemi saat ini mengharuskan setiap lini masyarakat beradaptasi menjalankan kehidupan normal baru seperti bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan sebagainya. Kondisi normal baru ini berdampak pada peningkatan yang cukup signifikan terhadap jumlah pengguna internet, bahkan tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Dalam kondisi ini, peningkatan penggunaan internet memberikan dampak yang besar untuk ekonomi khususnya ekonomi digital. Pada semester I tahun 2020 ekonomi digital Indonesia tumbuh 11% yang diperkirakan bernilai 44 miliar Dolar AS.
Melihat hasil Laporan Monitoring Keamanan Siber tahun 2020 yang di rilis oleh BSSN pada Februari 2021, menyebutkan bahwa jumlah anomali trafik yang terjadi pada tahun 2020 tercatat 495.337.202 serangan. Angka ini meningkat 2 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2019. Hal ini menjadi gambaran bahwa, meningkatnya jumlah pengguna internet juga dibayangi oleh meningkatnya ancaman serangan siber.
Salah satu insiden siber yang cukup mencuat yang terjadi pada tahun 2020 adalah kasus kebocoran data yang terjadi di salah satu marketplace. Tercatat 91 juta data berupa identitas pengguna bocor di internet. Kasus kebocoran data juga terjadi pada beberapa perusahaan rintisan (startup), dimana sejumlah kasus pembocoran data terjadi umumnya karena kesalahan konfigurasi atau adanya kerentanan.
Oleh sebab itu dalam menghadapi tantangan keamanan siber pada saat ini khususnya pada sektor ekonomi digital, Direktorat Proteksi Ekonomi Digital BSSN menyelenggarakan program Bimbingan Teknis (Bimtek) Keamanan Informasi bagi pengembang Aplikasi Rintisan Usaha (Startup) Digital, dengan tema “Secure Coding Practice with OWASP”. Kegiatan Bimbingan Teknis ini diselenggarakan di Hotel Aloft Jakarta, pada Selasa (27/04).
“Bimtek ini bertujuan memberikan wawasan bagi para pengembang aplikasi Startup digital agar dapat menerapkan aspek-aspek keamanan pada setiap aplikasi yang dibangun dan dapat meminimalisir risiko kerentanan siber yang ada, sehingga diharapkan Startup bisa tumbuh berkembang secara aman dan mampu mendorong pertumbuhan perekonomian nasional”, ujar Direktur Proteksi Ekonomi Digital BSSN, Retno Artinah Suryandari dalam sambutannya.
Kegiatan bimtek ini merupakan rangkaian kegiatan yang kami selenggarakan di sejumlah kota di Indonesia. Kota Jakarta merupakan kota ke-4 dari rangkaian kegiatan bimtek yang dilaksanakan di tahun ini. “Pada kesempatan kali ini, saya menyambut baik penyelenggaraan kegiatan Bimbingan Teknis ini berkolaborasi dengan OWASP Jakarta Chapter”, kata Retno.
“Saya berharap dalam bimbingan teknis ini, kita semua bisa menggali ilmu sedalam-dalamnya dari kedua narasumber dan dapat melakukan praktik langsung implementasi aspek keamanan pada aplikasi”, lanjutnya.
“Terlebih lagi keamanan siber bukan hanya merupakan tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab seluruh pihak termasuk para pelaku usaha dan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi dari seluruh pihak demi mewujudkan dunia siber yang aman. Semoga dengan diselenggarakannya kegiatan ini, dapat menciptakan komunikasi yang baik antar entitas khususnya dalam ekosistem ekonomi digital”, tutup Retno.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan para narasumber dan diskusi mengenai menjaga keamanan data-data dalam sebuah website atau aplikasi. Adapun narasumber yang memberikan paparan dalam kegiatan ini yaitu, Chairman OWASP Jakarta Chapter, Ade Yoseman Putra dan Profesional Cybersecurity Instructure, Aiman Alaudin Fadhlullah.
Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat – BSSN