Manado (23/3). Pelajar dan mahasiswa Manado antusias mengikuti kegiatan seminar dan edukasi kesadaran keamanan data pribadi yang diselenggarakan oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Acara ini dilaksanakan di Gedung Auditorium Universitas Sam Ratulangi Manado. Seminar ini dibuka oleh Direktur Proteksi Ekonomi Digital BSSN Anton Setiawan, S. Si., M.M. dan bertindak sebagai nara sumber yaitu Dr. Luther Latumakulita, M.Kom., dari Universitas Sam Ratulangi Manado dan Yudi Prayudi, M.Kom., dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Dalam sambutannya, Anton Setiyawan menyampaikan seminar dan edukasi kesadaran keamanan siber ini merupakan salah satu tugas dan fungsi BSSN dalam menjaga keamanan siber melalui program edukasi masyarakat. Tujuannya adalah memberikan wawasan dan pengetahuan dalam bidang keamanan informasi terutamanya keamanan data pribadi. Indonesia sebagai negera ke- 5 terbesar di dunia dalam penggunaan internet dengan pengguna mencapai 266 juta, masyarakatnya harus dibekali pengetahuan tentang pentingnya keamanan siber.
Keamanan siber merupakan hal yang sangat penting terlebih di era digital saat ini yang hampir semua sosial media (sosmed) menggunakan data pribadi dalam proses registrasi maupun verifikasi. Keamanan data pribadi harus menjadi perhatian kita semua, hal ini untuk mengantisipasi penyalahgunaan data pribadi oleh orang – orang yang tidak bertanggung jawab. Pada kegiatan seminar ini baik Luther Latumakulita maupun Yudi Prayudi menyampaikan bahwa masyarakat harus cerdas dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Sosmed saat ini sudah menjadi sebuah kebutuhan yang tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari, hal ini memungkinkan masyarakat untuk bersosialisasi atau berkomunikasi satu sama lain tanpa dibatasi ruang dan waktu. Sosmed memiliki dampak negatif dan positif. Maka dari itu masyarakat dituntut untuk cerdas dalam menyikapi dalam bermedia sosial.
Masyarakat Indonesia rata-rata menghabiskan waktu 4 sampai 8 jam dalam menggunakan internet setiap harinya. Terkait perangkat yang digunakan hampir 50% menggunakan smartphone yang sisanya menggunakan perangkat lainnya. Penggunaan internet yang tinggi tidak hanya di Indonesia melainkan diberbagai negara maju dan berkembang diseluruh dunia. (mhwyk)