Yogyakarta, BSSN.go.id – Bertempat di bilangan Museum Sandi Yogyakarta, BSSN menyelenggarakan talkshow SIberminBaPer dengan mengusung tema “Kita dan Kisah Yang Pernah Ada” pada Jumat Malam (27/8). Acara sebagai rangkaian dari Launching Buku Offline to Online, 75 Tahun Siber dan Sandi Mengabdi ini disiarkan secara langsung melalui kanal youtube resmi BSSN.
Kepala BSSN Hinsa Siburian dalam segment pertama bersama Penulis Buku Marthen Luther Djari menyampaikan bahwa BSSN tidak hanya menjaga kedaulatan di dalam negeri, tetapi juga berkiprah di kancah internasional. Berdasarkan publikasi International Telecommunication Union (ITU) pada tahun 2021 menyebutkan bahwa Global Cyber Security Index Indonesia pada tahun 2020 berada pada peringkat ke-24 dari 194 negara dan mengalami peningkatan dari peringkat ke- 41 di tahun 2018. Pada tingkat regional, Indonesia menempati peringkat ke-6 di Asia Pasific dan peringkat ke-3 di ASEAN setelah Singapura dan Malaysia.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/09/WEB_003-11.jpg” title_text=”WEB_003 (11)” _builder_version=”4.8.1″ _module_preset=”default” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ width=”50%” align=”center”][/et_pb_image]Perkembangan yang pesat pada saat ini tak lepas dari perjuangan mempertahankan kemerdekaan di masa lalu. Adanya peran persandian di masa lalu adalah bentuk pengabdian kepada negara melalui pengamanan berita rahasia yang jarang tersentuh oleh buku sejarah.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/09/WEB_001-10.jpg” title_text=”WEB_001 (10)” _builder_version=”4.8.1″ _module_preset=”default” hover_enabled=”0″ align=”center” width=”50%” sticky_enabled=”0″][/et_pb_image]“Setelah saya berdinas sebagai kepala Badan Siber dan Sandi Negara, saya mempelajari sejarah, dan BSSN ini sebelumnya adalah Lembaga Sandi Negara atau Lemsaneg jadi perlu adanya buku dokumentasi untuk menghargai peran dan jasa para pejuang persandian,” ujar Hinsa Siburian.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/09/WEB_006-7.jpg” title_text=”WEB_006 (7)” _builder_version=”4.8.1″ _module_preset=”default” hover_enabled=”0″ align=”center” width=”50%” sticky_enabled=”0″][/et_pb_image]Hinsa mengatakan bahwa ada ancaman sehari-hari di ruang siber yang harus di waspadai yaitu ancaman teknikal dan sosial, teknikal berupa malware yang menyerang sistem dan ancaman sosial.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/09/WEB_005-7.jpg” title_text=”WEB_005 (7)” _builder_version=”4.8.1″ _module_preset=”default” hover_enabled=”0″ align=”center” width=”50%” sticky_enabled=”0″][/et_pb_image]“Ancaman sosial ini sasarannya yaitu manusia, dan ini sangat berbahaya karena bisa mempengaruhi hati, pikiran dan jiwanya melalui penyampaian informasi yang salah atau berita hoaks,” tegas Hinsa.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/09/WEB_002-11.jpg” title_text=”WEB_002 (11)” _builder_version=”4.8.1″ _module_preset=”default” hover_enabled=”0″ align=”center” width=”50%” sticky_enabled=”0″][/et_pb_image]Pada sesi berikutnya, tampil narasumber Anton Setiyawan, Juru Bicara BSSN dan Hari Kurniawan atau yang lebih dikenal dengan sebutan Om Hao, seorang Pegiat Sejarah.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/09/WEB_008-2.jpg” title_text=”WEB_008 (2)” _builder_version=”4.8.1″ _module_preset=”default” hover_enabled=”0″ align=”center” width=”50%” sticky_enabled=”0″][/et_pb_image]Kedua narasumber menyampaikan kisah pengamanan informasi perjuangan bangsa Indonesia yang pernah ada baik pada saat mulai perjuangan mempertahankan kemerdekaan sampai dengan era saat ini yaitu era pengamanan digital. Sesi kedua ini sangat dipenuhi antusias peserta yang mengikuti melalui kanal youtube resmi BSSN karena diberkan kesempatan untuk memberikan pertanyaan seputar kisah perjuangan pengamanan siber dan sandi.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/09/WEB_007-3.jpg” title_text=”WEB_007 (3)” _builder_version=”4.8.1″ _module_preset=”default” hover_enabled=”0″ align=”center” width=”50%” sticky_enabled=”0″][/et_pb_image]Setelah talkshow dilanjutkan dengan penyerahan buku sekaligus menandai launching buku yang berjudul Offline to Online, 75 Tahun Siber dan Sandi Mengabdi yang diserahkan oleh Kepala BSSN kepada pegiat sejarah Om Hao dan disaksikan penulisnya yaitu Marthen Luther Djari.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/09/WEB_009.jpg” title_text=”WEB_009″ _builder_version=”4.8.1″ _module_preset=”default” hover_enabled=”0″ align=”center” width=”50%” sticky_enabled=”0″][/et_pb_image]BSSN berharap melalui talkshow tersebut generasi muda bisa mengenal dan kemudian bisa menghargai peran dan jasa para pejuang persandian serta nilai-nilai perjuangan persandian yang masih sangat relevan dengan semangat mengamankan ruang siber Indonesia, serta menjaga ekosistem siber tanah air yang kondusif. (Fad/Yud)
Biro Hukum dan Komunikasi Publik BSSN