Jakarta-BSSN.go.id (9/9). Setelah sebelumnya Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar The 2020 Critical Information Infrastructure (CII) Cyber Exercise Sektor Perbankan dan Keuangan, BSSN menggelar CII Cyber Exercise sektor Information and Communication Technology pada tanggal 9-10 September 2020.
Tantangan dan peluang di ruang siber akan terus berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Diperlukan sinergitas dan kolaborasi yang efektif antara berbagai pihak dalam menjaga keamanan siber, termasuk BSSN dengan para pemangku kepentingan keamanan siber Sektor Pemerintah, Infrastruktur Informasi Kritikal Nasional dan Ekonomi Digital. Berbagai hal tersebut disebutkan oleh Direktur Penanggulangan dan Pemulihan Ekonomi Digital Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hasto Prastowo saat membuka kegiatan dari kediamannya pada hari Kamis (9/10/2020).
“CII Cyber Exercise digelar rutin setiap tahun untuk meningkatkan kapabilitas pengelolaan insiden keamanan siber para pemangku kepentingan keamanan siber.”
“Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional BSSN mencatat lonjakan jumlah serangan siber hingga lima kali lipat pada semester pertama tahun 2020 dibandingkan dengan semester pertama tahun sebelumnya, dari 29.627.464 serangan menjadi 149.783.617 serangan.” ungkap Hasto.
“Dalam upaya mewujudkan keamanan siber dan mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, BSSN menyusun dan melakukan Strategi Keamanan Siber Nasional, yang terdiri dari lima pilar, yaitu Ketahanan Siber Indonesia, Kepastian Hukum Ruang Siber, Kemampuan Teknologi Siber, Dukungan Pertumbuhan Ekonomi Digital dan Kerjasama Internasional dan Nasional,” tambah Hasto.
CII Cyber Exercise tahun 2020 diselenggarakan dalam jaringan untuk mendukung upaya menekan angka dan laju penyebaran Covid-19. Peserta kegiatan berasal dari Mora Telematika Indonesia, Lintasarta, Media Antar Nusa, Supra Primatama Nusantara (Biznet), Smartfren Telecom dan XL Axiata.
Bagian Komunikasi Publik, Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat – BSSN
