default.agungkdev.com

Deteksi Ancaman Siber Honeynet Project Sumbangsih BSSN untuk Keamanan Nasional

Jakarta (24/2). Sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan nasional, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melakukan deteksi serangan siber melalui Honeynet Project. Honeynet merupakan sistem yang didesain khusus untuk mengetahui, merekam berbagai pola dan jenis aktifitas serangan siber yang kemudian digunakan sebagai bahan dasar analisis lanjutan upaya pegelolaan serangan siber.

Menurut data yang dihimpun BSSN dari 53 sensor Honeynet yang tersebar di berbagai titik di Indonesia, dalam rentang waktu Januari – Desember 2019, Indonesia mengalami 98.243.896 serangan siber. Tiga negara sumber serangan tertinggi adalah India (26.460.689 serangan), Indonesia (10.064.615 serangan), dan Vietnam (4.118.846 serangan). Data tersebut mengindikasikan serangan siber tidak hanya berasal dari entitas yang berada atau berasal dari luar negeri namun bisa juga dilakukan oleh entitas yang berasal dari dalam negeri itu sendiri. Adapun jumlah serangan malware tercatat mencapai 22.750 serangan.

Banyaknya serangan siber menjadi sebuah ancaman tersendiri bagi bangsa Indonesia. Kemampuan melakukan deteksi dini terhadap ancaman siber merupakan kunci keberhasilan dalam penanganan insiden siber. Kemampuan deteksi dini dapat digunakan untuk mengenali segala potensi ancaman dan serangan siber yang menyerang, sehingga dapat digunakan untuk membuat rencana mitigasi terhadap insiden yang terjadi.

Untuk meningkatkan kemampuan para pemangku kepentingan Honeynet Project yang kini sudah mencapai 53 entitas, BSSN menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Administrator Honeynet yang disenggarakan di Aston Priority Simatupang Jakarta pada 24-25 Februari 2020. Para pemangku kepentingan Honeynet Project tersebut berasal dari sektor pemerintah, infrastruktur kritikal nasional dan akademisi yang tersebar di 18 provinsi.

Kegiatan bimtek tersebut dibuka oleh Deputi Bidang Identifikasi dan Deteksi BSSN, Aris Wahyu Sutikno. Chapter Lead Indonesia Honeynet Project Charles Lim, Praktisi Keamanan Siber Royke dan Kepala Subdirektorat Deteksi Serangan Siber BSSN Andi Yusuf hadir sebagai narasumber dalam kegiatan bimtek tersebut.

Aris Wahyu Sutikno berharap seluruh materi yang disampaikan dalam bimtek Honeynet tersebut dapat digunakan oleh entitas asal peserta sebagai bahan acuan penyusunan strategi membangun keamanan siber di entitas instansi, organisasi, perusahaan dan daerah masing-masing sehingga ancaman siber di seluruh Indonesia dapat ditangani dengan efektif dan efisien.

BERITA BSSN TERBARU