Jakarta, BSSN.go.id – Bertempat di Hotel Santika TMII Jakarta, Hari ini Kamis (5/12) Nunil Pantjawati, B.sc., M.E. Direktur Identifikasi Kerentanan dan Penilaian Risiko Ekonomi Digital membuka acara Global Cybersecurity Index (GCI) yang dihadiri Pejabat Struktural dan Fungsional dari Kementrian dan Lembaga serta para tamu undangan dalam acara yang diselenggarakan sebagai upaya peningkatan skor Indonesia.
Pada bulan Juli 2019, The International Telecommunication Union (ITU) selaku organisasi internasional penyelenggara Pemeringkatan Indeks Keamanan Siber Global, telah mempublikasikan Laporan resmi hasil GCI tahun 2018. Hasil pencapaian Indonesia meningkat secara signifikan yaitu peringkat ke 41 dari 175 pada tahun 2018 dimana sebelumnya pada tahun 2017 Indonesia masih berada pada peringkat ke 70 dari 164. Indonesia juga berada di level “Komitmen Tinggi” bersama dengan negara-negara lain seperti Inggris, Amerika Serikat, Perancis, Estonia dan lainnya.
“Peran serta dari seluruh stakeholder sangat diperlukan dalam menjaga stabilitas keamanan nasional khususnya di bidang siber. Adapun inisiatif BSSN dalam menyiapkan rancangan yang dapat menjadi pedoman bagi seluruh pihak terkait guna meningkatkan nilai Indonesia pada GCI.” Ujar Nunil.
BSSN melaksanakan diskusi publik kali ini terkait pembahasan rancangan Peraturan BSSN tentang Peningkatan Kapasitas Keamanan Siber Indonesia yang merujuk pada indikator penilaian GCI.
Dengan diselenggarakan acara diskusi publik ini, BSSN mengharapkan kepada seluruh Kementerian, Lembaga dan pihak terkait dapat berperan aktif baik dalam koordinasi maupun pada pelaksanaan peningkatan kapasitas keamanan siber Indonesia, sehingga skor Indonesia pada GCI terus meningkat, bahkan dapat mendongkrak peringkat keamanan siber Indonesia pada level Internasional. (RH-YH)
