Depok, BSSN.go.id – Sebagai bagian dari upaya pengembangan sumber daya manusia pengelolaan keamanan siber sektor industri, Direktorat Keamanan Siber dan Sandi Industri Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyelenggarakan Workshop Manajemen Risiko dan Cybersecurity Maturity Sektor Industri Tahun 2022 pada 28-29 Maret 2022.
Kegiatan yang digelar secara daring tersebut dibuka oleh Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN Markos. Dalam kesempatan tersebut Markos menyampaikan informasi terkini kondisi keamanan siber sektor Industri Indonesia.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2022/04/WEB-1-1-scaled.jpg” title_text=”WEB 1″ _builder_version=”4.14.7″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{}”][/et_pb_image]“Dengan banyaknya pelaku sektor industri yang mulai mengimplementasikan teknologi informasi (TIK) atau Cyber Physical Systems dan internet atau Industrial Internet of Things ke dalam sistem produksi maka saat ini Indonesia bisa dipandang tengah larut dalam tren Industri 4.0,” ujar Markos.
“Di satu sisi pemanfaatan TIK dan internet memberikan berbagai keuntungan namun di sisi lain implementasi Industri 4.0 juga membuka celah atau kerawanan siber yang dapat dimanfaatkan oleh aktor ancaman yang menargetkan sektor industri,” sambung Markos.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2022/04/WEB-2-scaled.jpg” title_text=”WEB 2″ _builder_version=”4.14.7″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{}”][/et_pb_image]Dengan banyaknya ancaman siber sebagaimana dideteksi oleh BSSN, Markos menyebut diperlukan upaya preventif dalam mengelola keamanan siber sektor industri.
“Di sektor industri saja, BSSN mendeteksi 18.555 anomali trafik sepanjang tahun 2021. Menyikapi semakin besarnya jumlah anomali trafik, pengukuran kematangan keamanan siber dibutuhkan agar dasar yang kuat dalam menyusun kebijakan peningkatan pengelolaan keamanan siber tersedia. Pengukuran tersebut juga dibutuhkan untuk memastikan kebijakan dan langkah pengelolaan keamanan siber telah optimal dan berfungsi secara menyeluruh,” imbuh Markos.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2022/04/WEB-5-scaled.jpg” title_text=”WEB 5″ _builder_version=”4.14.7″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{}”][/et_pb_image]Markos menyebut BSSN telah menyusun perangkat Cybersecurity Maturity sebagai metode mengukur tingkat kematangan keamanan siber suatu organisasi.
“Pengukuran tingkat kematangan keamanan siber meliputi seluruh aspek proses pengelolaan keamanan siber di tingkat organisasi yang mencakup aspek Tata Kelola, Identifikasi, Proteksi, Deteksi, dan Respon,” ungkap Markos.
Markos berharap workshop tersebut dapat menjadi wahana para peserta yang merupakan Penyelenggaraan Sistem Elektronik (PSE) untuk pengukuran tingkat kematangan keamanan siber organisasi masing-masing sehingga diketahui gap kondisi pengelolaan keamanan siber saat ini dibandingkan kondisi ideal yang diharapkan.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2022/04/WEB-3-scaled.jpg” title_text=”WEB 3″ _builder_version=”4.14.7″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{}”][/et_pb_image]Workshop Manajemen Risiko dan Cybersecurity Maturity pada Sektor Industri Tahun 2022 tersebut melibatkan PSE perwakilan 119 perusahaan. Pada hari pertama digelar diskusi dan paparan materi terkait tema manajemen risiko pada sektor industri dengan pemateri: Direktur Keamanan Siber dan Sandi Industri BSSN Intan Rahayu, Prescription and Government Relations Director PT. Schneider Indonesia, Hedi Santoso, Principal Consultant PT. Xynexis International Haryatno, VP Head – Business Continuity Management PT. Indosat Ooredoo Hutchison Tbk Fahmi Pahlevi Arifudin yang dimoderatori oleh Sandiman Madya BSSN Tri Wahyudi dan Sandiman Muda BSSN Bayu Ardianto.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2022/04/WEB-4-scaled.jpg” title_text=”WEB 4″ _builder_version=”4.14.7″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{}”][/et_pb_image]Di hari kedua materi mengenai Cybersecuity Maturity dibahas menghadirkan narasumber: Analis Kebijakan Pertama BSSN Zainul Iman, Sandiman Pertama BSSN Dea Saka Kurnia P., Sandiman Muda BSSN Catur Agus Sulistyo, Sandiman Muda BSSN Bayu Ardianto serta Sandiman Muda BSSN Tony Kusmana.
Biro Hukum dan Komunikasi Publik BSSN