Singapura, BSSN.go.id – Kepala BSSN RI Hinsa Siburian menghadiri ASEAN Ministerial Conference on Cybersecurity (AMCC) 2023 yang merupakan Konferensi Tingkat Menteri ASEAN ke-8 yang membahas isu keamanan siber regional Asia Tenggara yang pembukaannya berlangsung dari Heliconia Ballroom, Sands Expo and Convention Centre, Singapura pada Rabu (18/10/2023).
AMCC 2023 dibuka oleh Menteri Komunikasi dan Informasi Singapura, Josephine Teo, yang sekaligus menjadi pimpinan sidang. Josephine mengapresiasi delegasi yang telah hadir seraya meminta seluruh negara anggota ASEAN untuk memperkuat kerja sama keamanan siber baik di tingkat regional maupun internasional.
AMCC itu sendiri terbagi dalam 2 sesi pertemuan, dimana sesi pertama dikhususkan bagi negara anggota ASEAN. Sedangkan sesi kedua diperuntukkan bagi negara anggota ASEAN ditambah dengan negara-negara mitra dialog.
Kepala BSSN sebagai Head of Delegation Indonesia pada pertemuan sesi pertama itu memberikan tanggapan dengan menyampaikan isu-isu keamanan siber baik Indonesia maupun global. Saat sidang Hinsa didampingi oleh Direktur Strategi Keamanan Siber dan Sandi BSSN Sigit Kurniawan, Direktur Operasi Keamanan Siber BSSN Andi Yusuf, dan anggota delegasi dari BSSN lainnya.
Hinsa menyampaikan bahwa perkembangan teknologi yang semakin pesat, khususnya semenjak kehadiran artificial intelligence dan quantum computing, membuat serangan siber semakin terjadi secara masif.
Untuk itu, keamanan siber telah menjadi salah satu isu prioritas di ASEAN dan menjadi hal yang mutlak demi terciptanya ruang siber yang aman serta berkontribusi positif pada keamanan dan perdamaian di kawasan.
Lebih lanjut Hinsa menambahkan, keamanan siber juga merupakan faktor pendukung kesuksesan pada transformasi digital. Hal ini merupakan cita-cita bersama melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA).
Pada tataran multilateral, Indonesia menyambut baik diskusi substantif di bawah Open Ended Working Group (OEWG) dan mendorong untuk pembahasan Plan of Action (PoA) sebagai kelanjutan dari mekanisme PBB yang dibentuk dengan partisipasi semua negara anggota dengan prinsip multilateralisme.
Pada kesempatan yang baik itu, Hinsa menyampaikan tiga hal yang harus menjadi fokus dan komitmen bersama dalam menghadapi ancaman keamanan siber saat ini dan mendatang melalui kolaborasi dalam peningkatan keamanan siber di kawasan ASEAN.
Pertama, memperkuat kolaborasi di bidang keamanan siber di ASEAN melalui pertukaran informasi dan berbagi praktik terbaik; Kedua, mendorong pencapaian strategi kerja sama keamanan siber ASEAN 2021-2025; dan Ketiga, meningkatkan pengembangan kapasitas keamanan siber sebagai upaya menghadapi ancaman keamanan siber.
Hinsa pun menjelaskan lebih lanjut bahwa dalam rangka membangun sistem keamanan siber yang kuat, Indonesia memandang perlu untuk membahas lebih lanjut mengenai pembentukan arsitektur global terkait keamanan siber dalam forum internasional yang juga melibatkan berbagai pihak, diantaranya pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas, sesuai dengan strategi keamanan siber nasional Indonesia.
Kepala BSSN Hinsa Siburian berharap, semoga kita dapat terus menjaga ruang siber di kawasan ASEAN dengan melakukan kolaborasi dan sinergi yang aktif guna mendukung pembentukan tatanan multilateral berbasis aturan di ruang siber yang terbuka, aman, stabil, dan damai.
Biro Hukum dan Komunikasi Publik BSSN