Jakarta, BSSN.go.id – Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian, memberikan materi yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapan Indonesia dalam menghadapi ancaman keamanan siber yang semakin kompleks. Hal itu disampaikan Kepala BSSN dalam Rakorwas Kompolnas tahun 2024 yang bertema Akselerasi Transformasi Digital Dalam Pengawasan Untuk Mewujudkan Polri yang Profesional dan Mandiri, di Jakarta, Rabu (17/7/2024).
Dalam paparannya, Hinsa menegaskan bahwa keamanan siber telah menjadi isu strategis yang mendesak bagi negara-negara termasuk Indonesia, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan pada HUT ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI. Beliau menyoroti bahwa data kini dianggap sebagai kekayaan baru bangsa, dan tantangan keamanan siber memerlukan respons yang cepat dan efektif.
Hinsa Siburian menjelaskan bahwa di tahun 2024, serangan seperti Ransomware, Phishing, dan Advanced Persistent Threat (APT) diperkirakan akan terus dominan karena kemampuannya dalam memberikan keuntungan besar bagi penyerang. Dia juga menyoroti penggunaan teknologi AI dan IoT sebagai alat yang potensial bagi hacker untuk menargetkan infrastruktur informasi vital nasional, yang dapat berdampak luas pada layanan publik.
Untuk mengatasi tantangan ini, Hinsa menekankan pentingnya kombinasi tiga aspek utama dalam membangun keamanan siber, yaitu Sumber Daya Manusia (People), Proses, dan Teknologi. Dia menyebutkan upaya konkret BSSN dalam meningkatkan kapasitas SDM melalui Poltek SSN dan Pusbang SDM, serta penerapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk keamanan siber. Program literasi keamanan siber, workshop, pelatihan, dan sertifikasi juga menjadi bagian integral dari strategi BSSN.
Dalam konteks kolaborasi antarinstansi, Hinsa menyoroti pentingnya sinergi antara BSSN, Polri, dan Kompolnas dalam menghadapi ancaman keamanan siber. Dia menggarisbawahi bahwa kesadaran akan keamanan siber harus ditingkatkan di semua tingkatan, dan kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk meminimalisir potensi keberhasilan serangan serta mengurangi dampaknya baik secara teknis maupun sosial.
Acara ini juga menjadi momentum untuk memperkuat jaringan kerja sama antar pemangku kepentingan, dengan tujuan akhir melindungi infrastruktur informasi vital nasional dari ancaman siber yang terus berkembang dan semakin canggih.
Biro Hukum dan Komunikasi Publik BSSN