Jakarta, BSSN.go.id – Sebagai langkah memperkuat keamanan siber pada sektor industri karena tren serangan siber yang begitu dinamis setiap waktunya, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia menjalin kolaborasi dengan PT Krakatau Steel membentuk Computer Security Incident Response Team (CSIRT).
Kolaborasi tersebut ditandai dengan penyerahan Surat Tanda Registrasi Nomor 155/CSIRT.01.21/BSSN/03/2023 oleh Wakil Kepala BSSN Suntana kepada Direktur Utama PT Krakatau Steel Purnomo Widodo di Jakarta, pada Senin (5/6/2023).
Wakil Kepala BSSN Suntana menyampaikan, serangan siber di berbagai negara banyak terjadi pada sektor infrastruktur vital atau kritis. Gangguan ini dapat menimbulkan kerugian dan dampak yang serius terjadap kepentingan umum, pelayanan publik, pertahanan dan keamanan, serta perekonomian nasional. Sehingga, berdampak terhadap citra dan reputasi negara.
“Terlebih, interdependensi antara satu infrastruktur vital dengan lainnya dapat mengakibatkan dampak serangan siber menjadi semakin kompleks, sehingga membuat ketersediaan layanan-layanan dasar bagi masyarakat terganggu,” kata Suntana.
Karena itu, sambungnya, PT Krakatau Steel sebagai sektor industri strategis juga harus senantiasa mengantisipasi serangan siber. Karena satu serangan saja sudah mampu untuk menganggu proses bisnis organisasi. Bahkan, hingga menyebabkan ketidakstabilan nasional.
“Kita dapat belajar dari insiden siber yang mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur salah satu pabrik baja di Jerman pada tahun 2014 silam,” jelasnya.
Metode serangannya, kata Suntana, yaitu mengeksploitasi kelemahan SDM internal perusahaan tersebut dengan teknik social engineering dan spear phising email guna mendapatkan akses ke dalam jaringan perusahaan. Setelah itu, penyerang melakukan pengintaian diantaranya menggunakan key loggers dan network scanning untuk mendapatkan kredensial yang lebih spesifik, sehingga memberikan akses ke plant network yang berdampak pada beberapa komponen sistem kendali industri gagal berfungsi. Dengan begitu, terjadi kerusakan fisik pada infrastruktur terkait, termasuk sistem tungku tidak dapat dimatikan dengan baik.
“Dari contoh tersebut, saya berharap tim tanggap insiden siber yang diberinama Krakatau Steel-CSIRT ini, mampu menjawab tantangan keamanan siber dengan terus melakukan peningkatan kapabilitas dan kematangannya. Sehingga, tercipta sistem elektronik perusahaan baja ini aman dan kondusif,” pesannya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur PT Krakatau Steel Purwono Widodo menyampaikan apresiasinya atas dukungan dari BSSN sebagai upaya pencegahan, perlindungan, penanggulangan serta pemulihan terhadap insiden siber terhadap insiden siber di organisasinya.
“Kami sangat berterima kasih atas support serta kerja sama yang terjalin baik dengan BSSN. Nantinya tim ini diharapkan dapat memonitor, meninjau dan menanggulangi insiden keamanan siber khususnya di PT Krakatau Steel,” ujar Purwono.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN Slamet Aji Pamungkas, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Industri BSSN Intan Rahayu, Sandiman Ahli Madya pada Direktorat Keamanan Siber dan Sandi Industri BSSN Tri Wahyudi, dan staf, beserta direksi dan jajaran PT Krakatau Steel.
Biro Hukum dan Komunikasi Publik BSSN ©2023RM/YH