Mastercard Forum 2025, Kepala BSSN: Pentingnya Keamanan Siber yang Kuat dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia
Bali, BSSN.go.id – Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Drs. Nugroho Sulistyo Budi, M.M., M.Han., menjadi Pembicara Tamu Istimewa dalam kegiatan Mastercard Forum 2025 Driving Tomorrow: Innovation in Action yang diselenggarakan oleh Mastercard Indonesia. Mastercard Forum 2025 merupakan ajang pertemuan para ahli industri, thought leaders, dan partner Mastercard dari berbagai industri nasional dan internasional untuk membahas perkembangan dan tren terobosan yang membentuk masa depan ekonomi digital Indonesia.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan pada 29 April 2025 bertempat di Conference Room The Meru Hotel, Sanur, Bali tersebut Kepala BSSN menyampaikan paparan kunci yang berjudul Meningkatkan Ketahanan Siber untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia. Dalam paparan ini Kepala BSSN memberikan penekanan bahwa Indonesia sebagai negara dengan pengguna internet mencapai 185,3 juta pengguna atau 66,5% dari jumlah penduduknya memiliki potensi besar untuk menjadikan ekonomi digital sebagai salah satu pilar utama kemajuan negara.
“Layanan-layanan seperti e-commerce, online travel, food delivery dan transport, media digital, dan layanan keuangan berkembang sangat cepat. Terutama sektor keuangan, dengan transaksi digital mencapai lebih dari 5.300 triliun rupiah. Namun, semakin besar nilai digital yang dikelola, semakin besar pula risiko dan tanggung jawab kita untuk menjaganya dari serangan siber,” kata Kepala BSSN Nugroho dalam paparannya di Bali, Selasa (29/4/2025).
Tren digitalisasi pada sektor keuangan telah memengaruhi pola transaksi dan mengubah fungsi-fungsi konvensional. Perbankan sebagai sektor utama pendukung ekonomi digital yang semula mengoperasikan bisnisnya melalui kantor-kantor cabang, mulai bertransformasi dengan layanan yang berbasis pada sistem digital terintegrasi.
Sistem digital perbankan seperti core banking system, ATM, mobile banking, hingga API
services merupakan aset kritis yang menjadi target potensial dari serangan siber. Serangan terhadap sistem ini bukan hanya berisiko menyebabkan gangguan layanan, tetapi juga dapat berujung pada kebocoran data finansial, hilangnya kepercayaan publik, dan bahkan instabilitas sistem keuangan nasional yang berpotensi mengganggu kehidupan masyarakat dan negara.
“Penting bagi setiap institusi keuangan untuk memastikan sistem ini dibangun dan dilindungi dengan prinsip security by design, serta diawasi secara berkelanjutan dengan pendekatan zero trust dan pengujian keamanan secara berkala,” ujar Kepala BSSN.
Pemerintah memberikan perhatian serius terhadap keamanan siber dalam sektor keuangan dengan menetapkan sektor keuangan sebagai bagian dari Infrastruktur Informasi Vital (IIV) melalui Peraturan Presiden No. 82 Tahun 2022 tentang Pelindungan IIV. Prinsip kolaborasi, sinergi, dan integrasi seluruh unsur negara dan masyarakat menjadi semangat BSSN untuk memperkuat keamanan siber. Kolaborasi ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan yakni pemerintah, pelaku usaha, komunitas, akademisi, hingga industri. Salah satu bentuk kolaborasi tersebut adalah upaya BSSN untuk mendorong pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) pada seluruh pemangku kepentingan. TTIS menjadi sangat strategis karena bertugas untuk mencegah, menangani, dan memulihkan insiden siber di setiap organisasi.
Kepala BSSN diterima oleh jajaran manajemen Mastercard Indonesia dan global yakni Mr. Ari Sarker selaku President Asia Pasific Mastercard, Mr. Safdar Khan selaku Division President Asia Pasific Mastercard, dan Mrs. Aileen Goh selaku President Director PT Mastercard Indonesia. Turut hadir mendampingi Kepala BSSN Drs. Slamet Aji Pamungkas, M.Eng. selaku Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN.
Biro Hukum dan Komunikasi Publik