Depok, BSSN.go.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar NGOPI RB (Ngobrolin Perkara Ini dan Itu terkait Reformasi Birokrasi) dengan tema “Manajemen Insiden Siber di Lingkungan Badan Siber dan Sandi Negara”. Kegiatan itu merupakan kolaborasi antara Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia dengan Direktorat Operasi Keamanan Siber BSSN bertempat di Aula dr. Roebiono Kertopati, Kantor BSSN Sawangan, Depok, Jawa Barat pada Rabu (20/9/2023).
Pada kesempatan tersebut hadir Direktur Operasi Keamanan Siber Andi Yusuf sebagai pemapar yang menjelaskan Manajemen Insiden Siber di Lingkungan Badan Siber dan Sandi Negara. Andi mengatakan dalam rangka penanganan insiden yang cepat dan tepat, diperlukan sinergi dan kolaborasi antar unit kerja.
“Pentingnya sinergi dan kolaborasi antar unit kerja dalam melaksanakan penanganan insiden siber yang cepat dan tepat, serta membentuk sumber daya manusia yang unggul dalam keamanan siber dan sandi,” ujarnya.
Kemudian, Andi menjelaskan dalam memantau laporan indikasi serangan siber dari stakeholder terdapat sebuah aplikasi yang bernama SIDATU (Sistem Informasi Dua Satu). Dimana SIDATU ini merupakan aplikasi yang dibangun dengan tujuan untuk melakukan pendataan pelaporan yang diberikan kepada stakeholder, serta mendukung pengelolaan CSIRT.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Kepala BSSN Putu Jayan Danu Putra mengatakan dengan adanya aplikasi SIDATU, diharapkan juga proses bisnis penanganan dan pengiriman notifikasi insiden siber dapat berjalan dua arah antara Direktorat Operasi Keamanan Siber dengan Deputi Sektor untuk dapat memberikan penekanan kepada stakeholder dalam melakukan respon dan tindak lanjut dari insiden siber yang terjadi.
“Selain itu, Deputi Sektor juga dapat melakukan penambahan maupun pembaruan mengenai kontak atau PIC dari stakeholder sehingga memiliki peran dalam meminimalisir kesalahan pengiriman notifikasi,” imbuh Putu Jayan.
Menurut Putu Jayan, dengan adanya aplikasi tersebut juga dapat menjadi alternatif pengganti pengiriman notifikasi insiden siber yang masih menggunakan email, dimana penggunaan email ini dinilai tidak efektif, yang berdampak pada lambatnya respon notifikasi insiden siber dan dapat berakibat lambatnya penanganan insiden siber yang terjadi pada stakeholder.
Putu Jayan juga menambahkan bahwa pada saat ini pengembangan sumber daya manusia keamanan siber sangat diperlukan guna memenuhi tantangan serangan siber di masa depan.
Kegiatan NGOPI RB yang diselenggarakan secara rutin itu, diharapkan dapat menjadi wadah dalam mensosialisasikan sistem, mekanisme kerja ataupun suatu produk yang kita hasilkan kepada seluruh pegawai.
Tampak hadir pada acara tersebut pejabat struktural, pejabat fungsional serta peserta NGOPI RB di Lingkungan BSSN.
Biro Hukum dan Komunikasi Publik BSSN