Oleh karena itu, Havas mengatakan, pertemuan akan dilakukan dalam tiga sesi, yakni working session, senior official meeting dan ministerial meeting. Gambaran umum mengenai isu-isu yang didiskusikan di dalam BEC II ini, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Kemaritiman ini mengatakan ada lima isu. “Kita akan membicarakan tentang isu perikanan dan budidaya perikanan, kerjasama antar pelabuhan, kerjasama kepabeanan, pariwisata kelautan dan sampah plastik laut,” beber mantan Dubes RI untuk Belgia ini.
Lebih detil, dia mengatakan bahwa pertemuan hari pertama akan dibuka dengan sesi kelompok kerja (working session) dengan narasumber yang merupakan pakar dari bidang. “Kita undang expert dari Prakarsa Segitiga Karang tentang Terumbu Karang, Perikanan dan Ketahanan Pangan (CTI-CFF), BRI, Bank Exim Indonesia, Pelindo, penasehat kepala badan otorita Batam, serta peneliti isu-isu kelautan dan atmosfer. “Pada sesi itu kita akan mendiskusikan tentang peluang kerjasama penguatan kapasitas pada bidang perikanan dan budidaya perikanan, penanganan illegal fishing, kerjasama perlindungan terumbu karang di kawasan Samudera Hindia, dan penguatan kapasitas dalam penanganan counter terrorism serta beberapa lainnya,” imbuh Havas.
“Saya berharap agar para pimpinan pemerintah daerah baik provinsi, kota dan kabupaten dapat mengimplementasikan sistem keamanan terbaik,” katanya.
Ditambahkannya lagi, karena untuk mewujudkan keamanan siber nasional, dimulai dari keamanan pada sistem yang dimiliki oleh organisasi masing-masing.
“Manfaatkanlah otonomi daerah sebagai peluang guna memajukan daerah Bapak Ibu,” imbuh Syahrul.
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Utama BSSN juga memaparkan tentang Revolusi Industri 4.0 dan Society, Dinamika Lingkungan Strategis, Generasi Peperangan, Daya Tembus Senjata Dalam Perang Siber, Pancasila Sebagai Pusat Kekuatan, Tren Pengguna Internet, Dimensi Siber, Sasaran Serangan Siber, Ancaman Dimensi Siber, Ancaman Dimensi Bidang Teknologi, Peluang Ekonomi Digital, Efisiensi Birokrasi, e-Government Sebagai Pondasi Smart City, Tugas dan Fungsi serta Peran BSSN.
“Dalam membangun itu semua prinsip kerjasama adalah yang utama,” ujarnya menutup paparan.
Pantauan Tim Humas BSSN, di lantai tiga Ruang Bhinneka Tunggal Ika Lemhannas selain Sekretaris Utama BSSN, narasumber dalam diskusi panel itu adalah Direktur Kewaspadaan Nasional Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Drs. Akbar Ali, M.Si. dan Tenaga Ahli Pengajar Bidang Kewaspadaan Nasional Lemhannas Mayjen TNI (Purn) Dr. I Putu Sastra Winarta. Dengan moderator Deputi Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional Mayjen TNI Karsiyanto, SE.
Sedangkan peserta yang hadir 16 Bupati, 11 Wakil Bupati, 3 Walikota, 3 Wakil Walikota, 3 orang Ketua DPRD, dan 1 orang Kepala Sekretaris Nasional ADKASI. (RM – YH)