Bandung, BSSN.go.id – Tingginya frekuensi dan durasi masyarakat mengakses ruang siber menggunakan berbagai aplikasi berbasis internet memenuhi beragam kebutuhan dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan. Ketertarikan manusiawi masyarakat mengakses konten pornografi digunakan sebagai perangkap memasukkan malware, virus, ransomware serta spam. BSSN sebagai institusi pemerintah yang memiliki tugas melaksanakan keamanan siber memandang bahwa perlu dilakukannya edukasi terhadap masyarakat terkait risiko ancaman siber yang ada di balik konten pornografi tersebut. Berbagai hal tersebut disebutkan oleh Sekretaris Utama BSSN, Syahrul Mubarak, dalam keynote speech kegiatan online talkshow#SIBERMINBaPeR “Kita dan Online Pornography” yang digelar dari Hotel Courtyard, Bandung pada hari Kamis (24/9/2020).
“Mengingat luasnya aspek keamanan siber, BSSN tidak bisa bisa bekerja sendiri. BSSN berkolaborasi dengan pemangku kepentingan keamanan siber di berbagai sektor. Dalam kegiatan ini, BSSN berkolaborasi dengan Pemerintah Provisi Jawa Barat dan dengan figur muda serta praktisi keamanan siber yang ada di Jawa Barat khususnya di Kota Bandung untuk bersama-sama dengan BSSN berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait sisi positif dan negatif serta manfaat dan risiko ruang siber sehingga masyarakat memilki informasi yang cukup untuk secara mandiri melindungi diri ketika menggunakan dan berinteraksi di ruang siber,” tambah Syahrul.
Menutup sambutan Syahrul menekankan perangkat mobile telah menjadi sasaran sekaligus sarana kejahatan siber yang paling popular saat ini. Syahrul menyatakan ancaman kedaulatan akan terus berubah mengikuti perubahan jaman. Syahrul juga menyatakan kekuatan bangsa Indonesia terbangun dari gabungan kekuatan setiap individu warga negaranya. Syahrul berharap bangsa Indonesia dapat selalu waspada dan berkolaborasi dengan BSSN memperkuat keamanan dan ketahanan siber Indonesia.
Kegiatan yang diikuti oleh 1428 peserta ini dimulai dengan sambutan pembuka Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja. Dalam sambutannya Setiawan menyampaikan jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 175,4 juta atau 64% dari jumlah penduduk Indonesia. Setiawan menyatakan seiring dengan naiknya pemanfaatan ruang siber oleh masyarakat selama pandemi Covid-19, risiko kejahatan dan paparan konten negatif juga semakin tinggi.
“Jumlah laporan konten negatif di Indonesia didominasi oleh konten pornografi yaitu sebanyak 56,7% dari total 431.065 aduan. Suatu riset keamanan siber mencatat serangan siber berkedok konten pornografi pada tahun 2019 meningkat dua kali lipat jika dibandingkan dengan tahun 2018. Terkait dengan berbagai hal tersebut saya menyambut baik kegiatan #SiberminBaPer yang digelar BSSN di Kota Bandung,” ungkap Setiawan.
Menutup kegiatan, Kepala Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat, Giyanto Awan, menjelaskan #SIBERMINBaPeR merupakan kependekan dari Sibermin (sebutan admin media sosial resmi BSSN) Bawa Pesan Siber. #SIBERMINBaPeR di Kota Bandung merupakan diskusi santai ketiga yang digelar oleh Bagian Komunikasi Publik BSSN setelah sebelumnya digelar di Depok, Jawa Barat dengan 1000 peserta dan di Jakarta dengan jumlah peserta mencapai 1570 orang. Giyanto menyatakan bentuk kegiatan santai dipilih agar masyarakat tertarik mengikuti seluruh rangkaian knowledge transfer dari narasumber kompeten yang dihadirkan.
“Kegiatan #SIBERMINBaPeR ini diharapkan dapat memberikan literasi dan membangun kepedulian masyarakat tentang berbagai risiko ketika berinteraksi di ruang siber. Selanjutnya diharapkan muncul etika dan perilaku aman terutama di kalangan generasi muda dalam berselancar di ruang siber sesuai tagar #JagaRuangSiber dan #ShareYangBaik,” ungkap Giyanto.
Selain menghadirkan Kasubdit Deteksi Sosiokultural BSSN Taufik Arianto, Sesi Cybersecurity Talk juga menghadirkan narasumber figur muda Indi Arisa dan praktisi keamanan siber Girindro Pringgodigdo yang berasal dari Bandung dan dipandu oleh penyiar Radio Ardan Haried Prakasa sebagai moderator.
Bagian Komunikasi Publik, Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat – BSSN
