Palu, BSSN.go.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia menggelar Workshop Pengelolaan CSIRT (Computer Security Insident Response Team) untuk Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, di Palu, Sulteng Kamis (15/6/2023).
Workshop tersebut dihadiri Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Provinsi Sulawesi Tengah Sudaryano R. Lamangkona beserta jajarannya, dan menghadirkan seorang narasumber dari Praktisi IT Security Salahuddien Manggalanny.
Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Daerah BSSN Hasto Prastowo mengatakan bahwa dalam Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, disebutkan bahwa bagian unsur keamanan yaitu penjaminan keutuhan dan ketersediaan data dan informasi. Salah satunya adalah penanganan insiden siber.
“Perlu kami sampaikan bahwa suatu proses penanganan insiden siber memerlukan manajemen yang efektif melalui organisasi tim penanganan insiden siber atau CSIRT,” ujar Hasto.
CSIRT di sektor pemerintah daerah dapat mendukung penerapan SPBE untuk mencapai tujuannya, yaitu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, dan akuntabel. Juga terdapat beberapa aspek penting untuk mewujudkan efektivitas penyelenggaraan CSIRT, yaitu dari aspek layanan, sumber daya penyelenggara, dan kematangan keamanan siber.
Agar CSIRT dapat berfungsi sesuai dengan tujuannya, maka diperlukan peningkatan kapasitas dan kapabilitas pengelola CSIRT dalam hal pengelolaan insiden keamanan siber.
“Program ini bertujuan agar CSIRT di pemerintah daerah dapat meningkatkan dan mengevaluasi kemampuannya dalam penanggulangan dan pemulihan insiden siber,” jelasnya.
Lebih lanjut Hasto mengatakan bahwa BSSN merasa perlu dan penting untuk mendorong para stakeholder agar memiliki kapabilitas dan kesadaran akan pentingnya keamanan siber dan sandi, termasuk pengelolaan insiden keamanan siber. Untuk itu, CSIRT pemerintah daerah jangan ragu untuk berkoordinasi dan berkolaborasi termasuk dalam hal berbagi pengetahuan maupun pengalaman pengelolaan CSIRT dengan BSSN maupun CSIRT lain.
Ia mengatakan penanganan insiden keamanan siber merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam keberlanjutan bisnis suatu institusi atau organisasi, termasuk sektor pemerintah daerah.
“Harus kita sadari, aktivitas respon insiden keamanan yang efektif membutuhkan perencanaan dan persiapan yang matang serta sumber daya yang kompeten dan kapabel, sehingga dapat menjalankan kegiatan penanganan insiden tersebut dengan baik,” ungkap Hasto.
Biro Hukum dan Komunikasi Publik BSSN ©2023