default.agungkdev.com

Tingkatkan Kesadaran Keamanan Siber Pelaku Industri, BSSN Menggelar Workshop Cybersecurity Awareness dan Risk Management Sektor Industri

[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/12/WEB08_IMG_7767-01-1-scaled.jpg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” title_text=”WEB08_IMG_7767-01″ hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″][/et_pb_image]

Badung, BSSN.go.id – Sebagai salah satu bentuk perwujudan komitmen kolaborasi pemerintah dengan kalangan industri meningkatkan kesadaran keamanan informasi stakeholder keamanan siber sektor industri dalam memanfaatkan teknologi informasi dan internet of things, Direktorat Keamanan Siber dan Sandi Industri (KSSI) Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Fortinet Indonesia menyelenggarakan Workshop Cybersecurity Awareness dan Risk Management pada Sektor Industri di Wyndham Garden Kuta Beach Bali, Senin (13/12/2021).

Membuka kegiatan tersebut Direktur KSSI BSSN Intan Rahayu menyatakan era Revolusi Industri 4.0 merupakan kesempatan bangsa Indonesia untuk meningkatkan daya saing sektor industri.

[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/12/WEB04_IMG_7677-01-1.jpg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” title_text=”WEB04_IMG_7677-01″ hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″][/et_pb_image]

“Implementasi sistem dan teknologi siber di sektor industri Indonesia diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri Indonesia sehingga mampu manambah Produk Domestik Bruto serta menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia,” ungkap Intan.

Intan menyatakan salah satu Bidang dalam Pilar Teknologi Indonesia Industry 4.0 Readiness Index – INDI 4.0 adalah Keamanan Siber. Dalam rangka mendukung Revolusi Industri 4.0 Direktorat KSSI melakukan koordinasi dan melaksanakan kebijakan keamanan siber dan sandi bersama pelaku dan asosiasi industri untuk meningkatkan kapabilitas dan kapasitas keamanan siber sektor industri.

“Upaya BSSN tersebut meliputi pemetaan profil risiko keamanan siber sektor industri, peningkatan kapabilitas, peningkatan kesadaran keamanan pada stakeholder, dan pengembangan industri keamanan siber di Indonesia,” ungkap Intan.

[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/12/WEB05_IMG_7728-01-1.jpg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” title_text=”WEB05_IMG_7728-01″ hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″][/et_pb_image]

Intan menyatakan konsekuensi logis Revolusi Industri 4.0 adalah pedang bermata dua teknologi informasi dan teknologi operasional. Selain berkontribusi memberikan peningkatan proses bisnis dan pelayanan kepada pelanggan teknologi informasi dan teknologi operasional juga dapat menjadi sarana dan sasaran efektif kejahatan siber.

“Perlindungan Sektor Industri dari ancaman siber merupakan hal yang harus dilakukan karena gangguan atau serangan siber terhadap sektor ini dapat menyebabkan terganggunya keamanan, keselamatan serta rusaknya reputasi dan citra negara di mata masyarakat maupun internasional,” ungkap Intan.

[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/12/WEB03_IMG_7911-01-1.jpg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” title_text=”WEB03_IMG_7911-01″ hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″][/et_pb_image]

Intan menyatakan selaku instansi otoritas Sektor Industri Kementerian Perindustrian menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 21 tahun 2020 tentang INDI 4.0 yang berisi tools untuk mengukur indeks penerapan teknologi industri 4.0.

“Di sisi lain beriringan dengan upaya Kementerian Perindustrian tersebut BSSN melalui Direktorat Keamanan Siber dan Sandi Industri melaksanakan peningkatan kualitas keamanan siber dan sandi sektor industri dalam rangka mendukung Making Indonesia 4.0,” jelas Intan.

Intan berharap setelah mengikuti kegiatan tersebut peserta dapat memiliki security awareness dan security mindedness yang tinggi, baik sebagai pribadi maupun sebagai bagian organisasi.

[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/12/WEB06_IMG_7893-01-1.jpg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” title_text=”WEB06_IMG_7893-01″ hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″][/et_pb_image]

Country Director Fortinet Indonesia Edwin Lim yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan rasa terima kasih atas kolaborasi yang dilakukan antara BSSN dengan Fortinet Indonesia.

“Dulu orang mengetahuinya Operational Technology (OT) sebagai hal yang berbeda dan terpisah dari Information Technology (IT) namun saat ini khususnya ketika pandemic banyak pihak mulai melakukan integrasi dan konvergensi antara OT dan IT. Mengingat manfaatnya hal tersebut merupakan hal yang baik namun sekaligus juga hal yang buruk apabila tidak diikuti dengan meningkatkan aspek keamanannya,” ujar Edwin.

[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/12/WEB07_IMG_7894-01-1-scaled.jpg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” title_text=”WEB07_IMG_7894-01″ hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″][/et_pb_image]

Workshop tersebut menghadirkan narasumber Sandiman Madya pada Direktorat KSSI BSSN Farosa yang menjelaskan tentang Security Awareness dan Manajemen Risiko Keamanan Siber untuk Sektor Industri, narasumber Praktisi TI dan OT Fortinet Indonesia menyampaikan materi Keamanan Siber pada OT dengan moderator Sandiman Madya pada Direktorat KSSI BSSN Tri Wahyudi.

Dalam kegiatan tersebut digelar simulasi serangan phising, mobile cracker dan serangan zero days serta penanganan insiden siber oleh Direktorat KSSI BSSN untuk memberikan gambaran penanganan insiden siber sekaligus meningkatkan awareness seluruh peserta dalam menjaga aset informasi yang dimiliki perusahaaan masing-masing.

[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/12/WEB09-1.jpg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” title_text=”WEB09″ hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″][/et_pb_image]

Dalam kesempatan tersebut tim Fortinet Indonesia melakukan simulasi implementasi cybersecurity dalam Industrial Control System (ICS) Network diantaranya micro segmentation untuk mempermudah visibilitas dan kontrol ICS Network, melakukan indentifikasi dan kontrol secara detail untuk aplikasi dan protokol di dalam ICS network untuk bisa mengkontrol berdasarkan protokol yang lewat, melakukan deteksi serangan dan melakukan virtual patching sehingga dapat menghentikan serangan yang terjadi dan membantu user dalam melakukan patch management untuk komponen ICS.

[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/12/WEB01_IMG_7774-01-1.jpg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” title_text=”WEB01_IMG_7774-01″ hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″][/et_pb_image]

Kegiatan tersebut diikuti oleh perusahaan dari sektor Industri di antaranya PT. Aromaduta Rasaprima, PT. Bali Agung Waters, PT. Tirta Investama – DC BALI, PT. Semen Baturaja (Persero) TBK, PT. Pupuk Sriwidjaja, PT Krakatau Steel Indonesia, PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), PT Krakatau IT, PT. Indolakto Purwosari, PT. LEN Industri, PT. Dirgantara Indonesia dan PT. Industri Telekomunikasi Indonesia.

Biro Hukum dan Komunikasi Publik BSSN

BERITA BSSN TERBARU