Jakarta, BSSN.go.id – Di satu sisi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat mengubah pola bisnis di era siber menjadi sangat dinamis namun di sisi lain memunculkan risiko kerentanan keamanan informasi. Keamanan informasi merupakan elemen sekaligus kebutuhan vital dalam digitalisasi pekerjaan agar proses bisnis dapat terus berlangsung sehingga harus menjadi perhatian bersama.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/11/WEB-1-1-scaled.jpg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ title_text=”WEB 1″][/et_pb_image]Berdasarkan laporan Indonesia Security Incident Response Team on Internet and Infrastructure bulan Oktober 2021, malware, information leak, exploit, web application attack, denial of service, dan trojan activity masih menjadi sumber kerentanan dan insiden siber. Terdapat 15 laporan kerentanan-insiden siber pada sektor Kesehatan dan12 laporan kerentanan insiden siber pada sektor Pendidikan.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/11/WEB-7-1-scaled.jpg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ title_text=”WEB 7 (1)”][/et_pb_image]Berbagai hal tersebut mendorong Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) membuat dan menyosialisasikan kerangka penerapan kaidah-kaidah keamanan siber untuk penyelenggara sistem elektronik. BSSN secara konsisten menggelar literasi keamanan siber dan cyber drill di berbagai sektor termasuk sektor Kesehatan dan Pendidikan.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/11/WEB-4-2-scaled.jpg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ title_text=”WEB 4″][/et_pb_image]“Berbagai kerentan tersebut tentunya perlu menjadi perhatian Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) karena jika berkembang menjadi insiden akan berdampak pada menurunnya reputasi dan tingkat kepercayaan masyarakat serta menyebabkan kerugian terkait terganggunya layanan,” ungkap Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah dan Pembangunan Manusia BSSN Akhmad Toha membuka Cyber Drill dan Literasi Keamanan Siber bagi PSE sektor Kesehatan dan Pendidikan yang digelar secara offline dan online selama empat hari pada 15-18 November 2021.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/11/WEB-6-2-scaled.jpg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ title_text=”WEB 6 (2)”][/et_pb_image]Akhmad Toha menyatakan untuk mengantisipasi hal tersebut Direktorat Keamanan Siber dan Sandi Pembangunan Manusia, Deputi Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah dan Pembangunan Manusia BSSN memberikan mekanisme penerapan kaidah-kaidah keamanan siber kepada PSE instansi/organisasi. Melalui kegiatan tersebut Toha berharap PSE dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab keamanan siber secara optimal.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/11/WEB-5-2-scaled.jpg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ title_text=”WEB 5″][/et_pb_image]“Pemerintah memberikan perhatian serius aspek keamanan siber dan sandi diantaranya pada sektor Kesehatan dan Pendidikan. Sesuai dengan dasar hukum perubahan Susunan Organisasi dan Tata Kerja BSSN di tahun 2021, Peraturan Presiden Nomor 28 tahun 2021, BSSN bertugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang peningkatan kapasitas keamanan siber dan sandi sektor pendidikan, sosial, politik, keagamaan, olah raga dan kesehatan,” jelas Akmad Toha.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/11/WEB-8-scaled.jpg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ title_text=”WEB 8″][/et_pb_image]PSE yang sudah melaksanakan assessment Indeks Keamanan Informai ataupun sudah mendapatkan sertifikasi SNI ISO 27001 dapat melakukan review implementasi keamanan informasi selama kegiatan tersebut berlangsung. Selain melaksanakan cyber security exercise, peserta juga melakukan sharing knowledge dan pengalaman penanganan serangan siber. Kegiatan dilanjutkan dengan pengenalan dan asistensi Computer Security Incident Response Team dan Cyber Security Maturity.
[et_pb_image src=”https://staging-web.bssn.go.id/wp-content/uploads/2021/11/WEB-3-1-scaled.jpg” _builder_version=”4.12.0″ _module_preset=”default” theme_builder_area=”post_content” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ title_text=”WEB 3″][/et_pb_image]Kegiatan tersebut menghadirkan Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pembangunan Manusia BSSN Giyanto Awan Sularso, Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbud M. Hasan Chabibie, Subkoordinator Informasi dan Evaluasi Ditjen Pelayanan Kesehatan Haidar Istiqlal dan Koordinator Tata Kelola Perlindungan Data Pribadi Kemen Kominfo Hendri Sasmita Yuda sebagai narasumber.
Biro Hukum dan Komunikasi Publik BSSN
