Depok, BSSN.go.id – Pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh kalangan bisnis dan industri swasta di era Revolusi Industri 4.0 terbukti dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan pekerjaan dan pencapaian tujuan. Pemanfaatan TIK tersebut juga dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas birokrasi serta mutu layanan publik dengan melakukan digitalisasi administrasi dan otomatisasi proses bisnis layanan publik yang dikenal dengan Government 4.0. Berbagai hal tersebut disampaikan oleh Kepala BSSN, Hinsa Siburian, saat membuka webinar Government 4.0 Weekbertema Fondasi Keamanan Siber untuk Layanan Pemerintah yang Aman pada Senin (16/11).
“Dalam era Revolusi Industri 4.0 seluruh perangkat, mesin, sensor dan sistem teknologi informasi berinteraksi melalui internet. Di titik itulah keamanan siber berperan penting, menjadi fondasi keamanan dan keterhubungan seluruh sistem, termasuk dalam penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik,” tegas Hinsa.
Hinsa menyatakan BSSN terus berkolaborasi dan bersinergi dengan seluruh kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah dalam menyukseskan penerapan SPBE dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan dan akuntabel serta pelayanan publik yang berkualitas dan tepercaya.
“Pengamanan SPBE merupakan bagian upaya BSSN dalam mewujudkan keamanan dan ketahanan nasional di ruang siber,” ujar Hinsa.
Menurut Hinsa keamanan siber merupakan faktor pendukung inovasi, pertumbuhan ekonomi sekaligus perkembangan sosial. Tantangan dan peluang di ruang siber akan terus berkembang, sehingga diperlukan kolaborasi dan inovasi intensif dari setiap elemen yang terlibat di dalamnya. Kolaborasi keamanan siber nasional menjadi kunci utama dalam membangun ruang siber yang aman dan kondusif.
“BSSN sebagai koordinator bidang keamanan siber menjalin kolaborasi dengan berbagai sektor diantaranya sektor pemerintah, infrastruktur vital nasional, ekonomi digital dan sebagainya,” imbuh Hinsa.
Dalam kesempatan tersebut Direktur Proteksi Ekonomi Digital BSSN, Anton Setiyawan, yang juga merupakan Juru Bicara BSSN, menyatakan jumlah serangan meningkat di masa pandem Covid-19.
“Dari data yang dikumpulkan Pusopskamsinas BSSN, diketahui jenis serangan siber yang paling banyak terjadi adalah trojan activity, information gathering dan web application attack,” ujar Anton.
Anton menyatakan BSSN saat ini ditugaskan melindungi tiga sektor besar yaitu pemerintahan, infratruktur kritikal nasional dan ekonomi digital. Selain itu Anton juga menuturkan peran BSSN dalam Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik.
“Pengamanan proses bisnis SPBE yang mengintegrasikan instansi pusat dan pemerintah daerah sangat penting untuk menjamin keberlangsungan integrasi birokrasi pemerintahan dan terselenggaranya pelayanan publik.
Kegiatan Webinar Government 4.0 Week bertujuan meningkatkan pengetahuan peserta mengenai pemanfaatan teknologi di instansi pemerintah, mendorong inovasi birokrasai dan layanan utamanya di sektor pemerintahan. Hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut Jakarta Smart City Director, Yudhistira Nugraha; Indonesia Cloudflare Enterprise Sales Riyan Baharudin; dan KPMG Director Indonesia, Freddie Mulyadi Tan.
Bagian Komunikasi Publik, Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat – BSSN