Badan Siber dan Sandi Negara mengundang seluruh anggota Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJI) dalam kegiatan Workshop Pedoman Pemeringkatan Keamanan Layanan Internet Pada Nap/Isp di Kemang, Jakarta.
Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Proteksi Ekonomi Digital BSSN Anton Setiyawan selaku perwakilan dari bssn dan membuka acara. Dalam sambutannya, anton mengatakan bahwa salah satu upaya nyata yang dilakukan untuk meningkatkan keamanan siber adalah dengan melakukan pemasangan sensor mata garuda pada nap dan isp sesuai dengan amanat undang-undang nomor 36 tahun 1999 tentang telekomunikasi.
Dalam laporan “the global risks report 2019 (14th edition)”, world economic forum mengelompokkan 10 tingkat resiko teratas berdasarkan kemungkinan terjadinya dan dampak yang ditimbulkan. Berdasarkan kemungkinan terjadinya dan dampak yang ditimbulkan, serangan siber masuk dalam kelompok tersebut.
Dalam rangka membangun ketahanan siber sektor telekomunikasi, BSSN telah menjalin kerjasama APJI. Sebagai tindak lanjut kerjasama tersebut, bssn bersama apjii mengapresiasi kerjasama para nap/isp dalam penerapan keamanan siber, khususnya terkait keamanan layanan internet dengan cara melakukan pemeringkatan keamanan layanan internet pada nap/isp.
Aspek yang dinilai untuk menentukan pemeringkatan yaitu aspek administrasi teknis, responsive, mitigasi, keamanan layanan dan legalitas.
Diharapkan, dengan dilaksanakannya kegiatan ini, dapat membangun dan meningkatkan komitmen NAP/ISP agar menjalankan proses bisnisnya berdasarkan prinsip keamanan dan meningkatkan security awareness pada NAP/ISP. Hasil pemeringkatan ini nantinya dapat dimanfaatkan sebagai rekomendasi dalam melakukan pemilihan nap/isp oleh para pengguna internet.
